PADANG, KOMPAS - Berbagai pihak terus mendorong perluasan gerakan nontunai, termasuk di Sumatera Barat. Kali ini, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I bekerja sama dengan BRI Kantor Wilayah Kota Padang, Sumatera Barat, meluncurkan program Jalur Nontunai di Padang. Jalur ini diberikan untuk mempermudah masyarakat membeli bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum milik Pertamina di wilayah itu.
Peluncuran Jalur Nontunai (JNT) bertempat di SPBU Pisang Bypass, Kecamatan Pauh, Padang, Rabu (19/9/2018). Hadir Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Endy Dwi Tjahyono, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Perwakilan Sumbar Darwisman, Marketing Branch Manager Pertamina MOR I Sum-
bar-Riau Aribawa, dan Kepala Pimpinan Wilayah BRI Sumbar Joni Aldarwis.
Aribawa mengatakan, Pertamina terus aktif mendorong gerakan nontunai. Alasannya, saat ini, dari Rp 200 triliun-Rp 300 triliun transaksi selama setahun untuk pembelian bahan bakar minyak di SPBU, hanya 8 persen yang memakai sistem nontunai. ”Harapan kami, program seperti JNT bisa terus mendorong transaksi nontunai sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kami ataupun masyarakat,” katanya.
Selain SPBU Pisang Bypass, 14 SPBU lain di Kota Padang pada September ini juga menjadi proyek percontohan penerapan JNT. Jumlahnya akan bertambah hingga 25 SPBU pada Oktober.
”Di Sumbar ada 115 SPBU. Harapannya, secara bertahap semua bisa menerapkan JNT sehingga semakin memudahkan masyarakat. Tentu untuk sampai ke sana, dukungan semua pihak sangat diperlukan. Hal itu karena mengubah kebiasaan masyarakat dari bertransaksi tunai ke nontunai tidak mudah.
Perlu terus ada sosialisasi yang intensif terkait kemudahan dan manfaat yang bisa didapatkan,” kata Aribawa.
Menurut Joni, BRI siap mendukung Pertamina menyukseskan program JNT. Dukungan itu baik dalam bentuk peralatan maupun teknologi. Di samping itu, sebagaimana Pertamina yang menawarkan bonus, mereka juga menawarkan banyak program promosi bagi pengguna JNT.
”Bagi nasabah BRI yang menggunakan JNT dengan kartu kredit, bukan uang berkurang, malah dapat cashback. Misalnya, jika isi Rp 100.000, uang mereka kembali 3 persen. JNT ini tidak hanya untuk nasabah kami, tetapi juga pengguna kartu debit dari bank lain,” kata Joni.
Endy mengatakan, BI terus mengembangkan transaksi nontunai, termasuk di Sumbar, dalam rangka pengembangan ekonomi digital. Di Sumbar, transaksi nontunai sudah lumayan bagus. Tak hanya masyarakat, pemerintah daerah juga mulai menggunakan transaksi nontunai untuk pengeluaran dan penerimaan. (ZAK)