PALANGKARAYA, KOMPAS - Hujan menghilangkan titik api di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Asap yang sebelumnya menyerbu masuk kota juga tak terlihat. Meskipun demikian, masih terdapat 112 titik panas di beberapa kabupaten di Kalimantan Tengah.
Roland Binery, salah satu prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palangkaraya, mengatakan, masih banyak daerah rawan kebakaran hutan dan lahan di Kalteng karena saat ini sudah masuk dalam puncak musim kemarau. Pihaknya juga memantau perkembangan fenomena El Nino yang masih dalam kategori lemah.
”Untuk periode September sampai Oktober, El Nino diperkirakan dalam kondisi lemah sampai menengah atau biasa disebut moderat,” kata Roland di Palangkaraya, Rabu (19/9/2018).
Kondisi El Nino yang kuat bisa memperpanjang musim kemarau sampai Oktober. Pada saat itu seharusnya sudah memasuki musim hujan.
Kota Palangkaraya selama hampir tiga hari sejak Sabtu lalu mulai diselimuti asap tipis hingga tebal. Itu disebabkan kebakaran hutan dan lahan di hutan sekitar Jalan Yos Sudarso yang seminggu tidak bisa dikendalikan.
Namun, hujan mulai turun dengan intensitas tinggi sejak Selasa (18/9) hingga Rabu sore. Akibatnya, api dan asap mulai menghilang lagi di sekitar Kota Palangkaraya.
Menurut data BMKG Palangkaraya, terdapat 112 titik panas yang antara lain terdiri dari 44 titik dengan tingkat kepercayaan 81-100 persen, 22 titik dengan kepercayaan 71-80 persen, 14 titik dengan kepercayaan 61-70 persen, dan 13 titik dengan kepercayaan 51-60 persen.
Titik panas bermunculan di tujuh kabupaten, yakni Kabupaten Kapuas, Katingan, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Gunung Mas, Murung Raya, dan Lamandau.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Kalteng Darliansjah lega karena hujan turun di Palangkaraya. Meski demikian, pihaknya tetap melakukan patroli.
”Saya sudah berkoordinasi dengan semua kabupaten agar tetap patroli kebakaran hutan dan lahan,” kata Darliansjah.
Kemarin, kabut asap juga menghilang dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, karena hujan lebat. Sebelumnya, tiga penerbangan terganggu di Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru. (IDO/JUM)