Kinerja Perekonomian Kalteng Menguat, Inflasi Masih Menghantui
Oleh
Dionisius Reynaldo Triwibowo
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS – Kinerja perekonomian Kalimantan Tengah pada triwulan II 2018 lebih kuat dibandingan triwulan sebelumnya. Meskipun demikian, tekanan inflasi masih membutuhkan perhatian serius pemerintah daerah.
Hal itu terungkap dalam acara Diseminasi Kajian ekonomi dan Keuangan Regional yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Kalteng, Kamis (20/9/2018). Hadir dalam kegiatan itu beberapa pembicara seperti Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalteng Wuryanto, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Palangka Raya Miar, dan beberapa perwakilan perbankan di Kalteng.
Wuryanto mengungkapkan, tekanan inflasi terjadi akibat meningkatnya harga beberapa kelompok bahan makanan dan meningkatnya harga angkutan udara karena kenaikan bahan bakar minyak non subsidi.
Di sisi lain, industri kerakyaratan di Kalteng juga belum kuat. “Produk yang dihasilkan industri kemasyarakatan belum sampai pada pengemasan yang baik sehingga nilai jualnya menjadi kecil. Ini yang harus didorong terus baik pemerintah maupun perbankan,” ungkap Wuryanto.
Dari data BI Kalteng, pertumbuhan ekonomi Kalteng pada triwulan I 2018 berada pada angka 4,6 persen dan menguat di triwulan II 2018 menjadi 5,66 persen. Pertumbuhan itu ditopang oleh menguatnya permintaan domestik dan perbaikan kinerja investasi. Sedangkan target inflasi Kalteng akan berada pada rentang 3,15 persen hingga 3,55 persen dengan kecenderungan menuju batas atas.
Tekanan Harga
Pada sektor kelapa sawit, tekanan harga dirasakan penuh oleh petani-petani kecil menengah perkebunan sawit. Sugiyarno, Ketua Kelompok Tenera di Kabupaten Katingan mengungkapkan, sudah tiga bulan harga tandan buah segar (TBS) tertekan hingga Rp 1.150 per kilogram sampai Rp 1.500 per kilogram. Normalnya harga TBS berada di kisaran Rp 2.000- Rp 2.500 per kg.
Kelompok Tani Tenera memiliki anggota sebanyak 35 orang dengan total lahan seluas 223 hektar. Mereka bekerja sama dengan salah satu perusahaan sawit dan selalu mengirim TBS ke perusahaan itu.
“Kalau tidak begitu, kami hanya akan bergantung pada tengkulak, itu yang repot, harganya bisa jauh sekali,” kata Sugiyarno.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.