BANYUWANGI, KOMPAS - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menjajaki kerja sama dengan Departemen Perdagangan Amerika Serikat di Singapura. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari terpilihnya Banyuwangi sebagai salah satu kota pintar terbaik di Indonesia.
Banyuwangi menjadi satu dari tiga daerah di Indonesia yang masuk Jaringan Kota Pintar ASEAN (ASEAN Smart Cities Network). Pemilihan Banyuwangi bersama Jakarta dan Makassar masuk jaringan itu dilakukan pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN, April 2018.
Penerapan sistem Smart Kampung di Banyuwangi menjadi salah satu dasar Banyuwangi dipilih menjadi bagian jaringan kota pintar itu. Smart Kampung ialah sistem jaringan teknologi informasi yang terintegrasi pelayanan publik di tingkat desa.
”Jaringan Smart Kampung yang ada di desa-desa harus terus dimanfaatkan untuk pengembangan dan pemasaran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kerja sama dengan Departemen Perdagangan AS di Singapura dirancang untuk mematangkan pengembangan itu,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas seusai menemui Konselor Regional Departemen Perdagangan AS di Singapura Margareth Hanson Muse, Jumat (21/9/2018), di Banyuwangi.
Ada dua hal yang ingin dijajaki dalam kerja sama itu, yaitu pembuatan platform dan penyiapan sumber daya manusia. Ia berharap kerja sama itu melahirkan platform berbasis teknologi informasi bagi pelaku UMKM untuk memasarkan dagangannya.
Selama ini, pemasaran masih menjadi kendala para pelaku UMKM. Sejumlah platform pemasaran berbasis digital dianggap kurang ramah bagi pelaku UMKM. Beberapa platform menerapkan potongan 15 persen bagi setiap barang yang diperjualbelikan. ”Selain pembuatan platform, kerja sama dengan Departemen Perdagangan AS juga untuk memberi pelatihan kepada pelaku UMKM. Pelatihan ini dilakukan agar pelaku UMKM punya ilmu dan kecakapan memasarkan dagangannya,” ujarnya.
Melalui kerja sama itu, Anas berharap UMKM tidak kalah dengan toko-toko dalam jaringan yang selama ini dijadikan pusat belanja. Dengan kerja sama itu pula produk UMKM Banyuwangi diharapkan bisa diakses global.
Sementara itu, Konselor Regional Departemen Perdagangan AS di Singapura Margareth Hanson Muse mengatakan, Pemerintah AS akan mendukung pengembangan Smart Kampung dengan berbagai program yang dibutuhkan Banyuwangi.
”Kami memiliki beragam sumber daya yang bisa dimanfaatkan. Silakan daerah ini membuat prioritas kebutuhan yang diperlukan bagi pengembangan Smart Kampung. Kami akan memfasilitasi,” kata Margareth.
Salah satu yang diberikan adalah fasilitasi pengembangan Smart Kampung dengan teknologi terkini. ”Di Kamboja, kami dan mitra lokal mendirikan sekolah kuliner yang mendukung pariwisata. Cara ini bisa berlaku juga di Banyuwangi apabila dibutuhkan,” ujarnya. (GER)