SURABAYA, KOMPAS – Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Jawa Timur, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya, MPM Honda, dan Suara Surabaya menyelenggarakan Honda Safety Riding Kelana Kota Surabaya, Minggu (23/9/2018). Acara ini diharapkan menumbuhkan kesadaran keselamatan berkendara bagi pengguna jalan raya.
Acara dibuka oleh Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Rudi Setiawan di Taman Surya dengan pelepasan burung dan penyematan jaket kepada agen keselamatan berkendara dari sejumlah kampung di Surabaya.
Rudi mengatakan, keselamatan dalam berkendara di jalan raya harus menjadi budaya. Sebab, masih banyak kecelakaan lalu lintas yang terjadi di “Kota Pahlawan”. Oleh sebab itu, keselamatan berkendara perlu terus digalakkan untuk membiasakan pengendara kendaraan di jalan raya taat pada aturan.
Dari kasus kecelakaan di Surabaya, pihaknya mengidentifikasi beberapa penyebab. Adapun beberapa di antaranya adalah pengendara masih belum cukup umur, berkendara dalam kondisi sakit, dan berkendara saat mabuk. Pelanggaran lalu lintas saat berkendara ini bisa menjadi awal terjadinya kecelakaan.
“Jika makin banyak pengguna jalan yang memperhatikan keselamatan berkendara, angka kecelakaan bisa diturunkan,” ucap Rudi.
Rudi mengingatkan hal-hal kecil perlu diperhatikan dalam berkendara karena memiliki dampak bagi keselamatan berkendara. Hal-hal itu di antaranya menggunakan helm, tidak bermain gawai saat berkendara, tidak berboncengan lebih dari dua, dan menyalakan lampu saat siang dan malam hari.
Kepala Dinas Perhubungan Surabaya Irvan Wahyu Drajat berharap, makin banyak agen keselamatan berkendara. Agen-agen tersebut memiliki peran penting dalam mengubah pola piker masyarakat untuk tertib berlalu lintas di jalan raya. Sebagai pengguna jalan, mereka harus memperharikan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
“Apabila yang mengalami kecelakaan adalah tulang punggung keluarga, maka tidak ada lagi yang memberi nafkah untuk keluarga, bahkan anak-anaknya bisa putus sekolah,” katanya.