LAMONGAN, KOMPAS — Pada musim kering seperti saat ini, areal tambak di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, seperti Kecamatan Deket, Kalitengah, Karangbinangun, dan Glagah, justru panen padi. Kesibukan panen antara lain terlihat di Blawi, Kecamatan Karangbinangun, dan Desa Rayung Gempol Pendowo, Kecamatan Glagah.
Selain panen, juga ada kesibukan buruh angkut yang mengumpulkan jerami padi ke pikap dan truk. Jerami itu dibawa ke Tuban, Bojonegoro, Rembang, dan Blora untuk pakan sapi.
Karyono (54), ditemui di tepi Kali Blawi, Selasa (25/9/2018), menuturkan, saat ini gabah yang dipanen sudah diborong tengkulak Rp 6.000 per kilogram gabah kering panen. ”Biasanya, tambak saat kemarau ditanami padi. Tambak bisa dikelola untuk dua kali ikan bandeng atau udang dan satu kali padi,” katanya.
Hasil panen ini dirasakan petambak cukup baik. Satu hektar tambak bisa menghasilkan 7 ton hingga 9 ton gabah kering panen. Mereka tak perlu menjual ke luar. Di sepanjang Kali Blawi dan Kali Deket yang berdampingan dengan jalan, panenan yang dikemas di dalam karung plastik ditumpuk berderet di antara jalan dan sungai.
Gabah yang sudah ditimbang dan dicatat langsung diangkut ke truk. Sementara gabah yang baru dirontokkan dari tengah areal tambak dan dimasukkan ke karung plastik diangkut dengan menggunakan perahu.
Pemerintah Kabupaten Lamongan menargetkan panen padi tahun 2018 seluas 155.000 hektar. Produksi diharapkan meningkat dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 1.087.9640 ton gabah kering giling (GKG) dengan luas panen terealisasi 157.679 hektar.
”Setidaknya, produksi diharapkan mencapai 1,09 juta ton GKG,” ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Lamongan Rudjito.
Hama tikus
Pihaknya mencatat, selama musim kemarau, ribuan tanaman diserang hama tikus. Ada 2.307 hektar padi, 116 hektar jagung, 358 hektar kedelai, dan 1.182 hektar kacang hijau yang diserang tikus.
Rudjito menyebutkan, bantuan pestisida kepada petani yang tanamannya diserang hama sudah didistribusikan. Sebanyak 400 buprosida, 100 sidatan, dan 200 sidarat dibagikan untuk mengendalikan hama.
Pemkab Lamongan tidak hanya fokus meningkatkan produksi tanaman padi, tetapi juga jagung. Penerapan pengelolaan jagung modern menggenjot produksi. Hasilnya, produktivitas jagung pada 2015 yang semula 5,8 ton per hektar naik menjadi 8,3 ton per hektar pada 2017. Produksi total naik dari 323.550 ton (2015) menjadi 571.080 ton (2017).
Rata-rata produktivitas di kawasan percontohan pertanian jagung modern seluas 12.000 hektar bahkan mencapai 10,6 ton per hektar. Areal percontohan jagung itu dirintis di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro.