BANDA ACEH, KOMPAS — Pemerintah Aceh dan Pemerintah Amerika Serikat melalui Badan untuk Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) sepakat memperkuat kerja sama penyelamatan ekosistem Leuser. Selain penyelamatan kawasan, pemberdayaan ekonomi warga yang berada di sekitar hutan juga diprioritaskan.
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Selasa (25/9/2018), mengatakan, penyelamatan hutan harus dibarengi dengan peningkatan ekonomi warga yang tinggal di pinggir hutan. Sebab, tanpa perbaikan ekonomi warga penyangga, penyelamatan hutan kurang bermakna.
”Banyak skema yang bisa kita lakukan untuk membantu warga sekitar hutan, seperti pendampingan pengelolaan hutan kemitraan, hutan sosial, dan hutan adat. Warga dapat mengelola hutan untuk mengambil hasil bukan kayu,” kata Nova saat menerima kunjungan perwakilan USAID Indonesia di Banda Aceh.
Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) merupakan hutan hujan tropis dan daerah tangkapan air. KEL juga menjadi rumah bagi spesies langka di dunia, seperti gajah, orangutan, badak, dan harimau.
KEL dengan luas 2.634.874 hektar terletak di dua provinsi, yakni Aceh dan Sumatera Utara. Seluas 2.255.577 hektar terletak di 13 kabupaten di Aceh dan 384.297 hektar masuk ke tiga kabupaten di Sumatera Utara.
Nova menambahkan, Pemerintah Aceh memiliki program ”Aceh Green” yang menjadi acuan menyusun aksi-aksi penyelamatan lingkungan. Beberapa kegiatan penyelamatan lingkungan yang dilakukan ialah moratorium penebangan kayu, restorasi hutan, penertiban tambang ilegal, pengelolaan ekowisata, dan perlindungan satwa.
Sebelumnya, Pemerintah Aceh juga mengeluarkan peraturan gubernur tentang jeda izin tambang dan jeda pemberian izin baru untuk perkebunan sawit.
Nova menginginkan program USAID bersinergi dengan program pemerintah daerah agar tidak terjadi tumpang tindih dan manfaatnya benar-benar dirasakan warga. Pemerintah Aceh, lanjutnya, masih sangat membutuhkan dukungan USAID.
Program USAID agar bersinergi dengan program pemerintah daerah sehingga tidak terjadi tumpang tindih dan manfaatnya benar-benar dirasakan warga.
Direktur USAID Indonesia Erin Elizabeth McKee mengatakan, di Aceh, USAID memiliki program konservasi di lanskap Leuser yang meliputi Kabupaten Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Selatan, dan Aceh Barat Daya. Secara garis besar, programnya melindungi hutan, melindungi satwa, melestarikan keragaman hayati, dan memberdayakan warga pinggir hutan.
McKee menyebutkan, USAID tidak mengabaikan warga yang berada di kawasan penyangga. USAID juga memiliki program pemberdayaan warga, seperti pendampingan petani kakao di Aceh Selatan dan kopi di Gayo Lues.
USAID juga mendukung pemulihan kawasan Taman Nasional Gunung Leuser di Alur Baning, Aceh Tenggara, dengan konsep hutan kemitraan.