Ratusan Bhabinkamtibmas di Maluku Tak Hafal Tahapan Pemilu
Oleh
Frans Pati Herin
·2 menit baca
AMBON, KOMPAS - Kepala Polda Maluku Inspektur Jenderal Royke Lumowa mengumpulkan lebih dari 400 orang anggota Polri yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Maluku. Para anggota itu diajarkan dan dilatih untuk mengamankan agenda Kamtibmas selama tahun 2018 hingga 2019 termasuk pemilihan umum.
Dalam pertemuan yang digelar di Auditorium Universitas Pattimura, Ambon, Selasa (25/9/2018) itu, Royke sempat menguji pengetahuan para Bhabinkamtibmas terhadap isu dan agenda nasional yang kini sedang berlangsung. Salah satu pertanyaan adalah pemilihan umum saat ini sudah memasuki tahap apa?
Dari ratusan anggota Bhabinkamtibmas yang ada di dalam ruang itu, kurang dari lima orang yang mengangkat tangan untuk menjawab. Ada yang salah menjawab namun ada anggota yang dapat menjawab dengan benar. "Tahap kampanye, Jenderal," teriak anggota itu. Anggota dimaksud dipanggil ke depan dan diberi uang oleh Royke.
Royke tampaknya agak kesal dengan minimnya pengetahuan Bhabinkamtibmas yang bertugas di desa dan kelurahan itu. "Kalian harus banyak membaca tertutama yang berkaitan dengan tugas kalian. Bisa baca koran, nonton televisi, dan dengar radio," ujarnya.
Tak hanya tentang pemilu, Royke kembali menguji pengetahuan Bhabinkamtibmas terkait isu radikalisme. Royke menanyakan gejala dan tahapan apa yang dialami seseorang menjadi radikal bahkan hingga menjadi teroris. Tak satu pun Bhabinkamtibmas dapat menjawab dengan sempurna.
Ryoke menjelaskan, sebelum menjadi radikal seseorang itu fanatik kemudian inteloran. Jika sudah terpapar radikalisme, seseorang bisa menjadi teroris. "Bhabinkamtibmas harus mengenal gejala-gejala itu di masyarakat. Harus hafal siapa-siapa pendatang baru di desa yang patut dicurigai," ujarnya. (FRN)