Pemerintah Jangan Diam
Berkurangnya harga bawah merah di tingkat petani hingga Rp 6.000 per kg dinilai tidak wajar. Harga itu lebih rendah dari acuan pemerintah. Petani minta pemerintah jangan diam.
NGANJUK, KOMPAS Petani bawang merah berada di ambang kerugian setelah harga jual komoditas tersebut anjlok hingga di bawah biaya pokok produksi. Pemerintah diminta jangan diam, tetapi segera menyerap bawang merah petani sesuai harga acuan pembelian.
Ketua Asosiasi Bawang Merah Jawa Timur Akad, Kamis (27/9/2018), di Nganjuk, mengatakan, harga jual bawang merah anjlok hingga 50 persen sejak sebulan terakhir. Biasanya harga mencapai Rp 15.000 per kilogram (kg), tetapi kini hanya berkisar Rp 6.000-Rp 7.000 per kg di tingkat petani.
Harga pembelian tersebut berada di bawah harga pokok produksi yang dikeluarkan petani, yakni sekitar Rp 9.000 per kg. Dengan demikian, petani harus menanggung kerugian hingga Rp 3.000 per kg. Beban itu akan dirasakan petani sepanjang musim panen tahun ini yang akan berakhir hingga akhir 2018.
”Pemerintah seharusnya menyerap bawang merah petani sesuai harga acuan pembelian yang ditetapkan agar petani tidak merugi. Jangan hanya melindungi konsumen saat harga naik, petani juga harus dilindungi di saat harga turun,” tutur Akad.
Pemerintah telah menetapkan harga komoditas bawang merah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen. Berdasarkan aturan tersebut, harga acuan pembelian bawang merah konde basah di tingkat petani sebesar Rp 15.000 per kg, konde askip Rp 18.300 per kg, dan rogol askip Rp 32.000 per kg. Sementara harga acuan penjualan di konsumen sebesar Rp 32.000 per kg.
Akan tetapi, hingga saat ini harga pembelian di tingkat petani hanya Rp 6.000 per kg. Adapun harga bawang merah di Jatim berkisar antara Rp 11.000 dan Rp 19.000 per kg. ”Harga bawang merah saat ini terus turun setiap hari karena stoknya melimpah akibat panen serentak,” kata Tami (58), pedagang di Pasar Wonokromo.
Menurut Akad, rendahnya harga bawang merah disebabkan panen raya serentak di sentra-sentra bawang merah di Jatim dan Jateng. Akibatnya, stok di pasaran berlebih. Bahkan, panen kali ini meningkat hingga 1,5 kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu karena iklim lingkungan yang baik. ”Panen yang meningkat mengakibatkan harga turun,” ujar Akad.
Kurangi tanam
Di Jawa Barat, petani bawang merah juga mendesak pemerintah responsif saat harga panen jatuh. Selama ini, pemerintah dinilai hanya bereaksi ketika terjadi lonjakan harga. Sementara petani harus menanggung rugi saat harga anjlok. ”Saat harga bawang merah naik, pemerintah langsung menggelar operasi pasar. Namun, ketika harga anjlok, tidak ada perhatian dari pemerintah kepada petani,” ujar H Sarnadi (61), petani di Desa Kalimaro, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon.
Harga bawang merah di Cirebon anjlok hingga Rp 6.000 per kilogram. Turunnya harga komoditas tersebut bukan kali ini saja. Awal tahun lalu, bawang merah juga menyentuh titik terendah, Rp 5.000 per kg. Bahkan, pada Oktober 2017, petani bawang di Cirebon berunjuk rasa ke Kantor Bupati Cirebon karena harga komoditas itu terus anjlok. ”Warga pernah sudah musyawarah dengan Bulog untuk menentukan harga pembelian. Namun, tidak tahu, belum ada pelaksanaannya,” ujarnya.
Dengan harga bawang merah yang hanya Rp 6.000 per kg, menurut Sarnadi, petani merugi. Ia mencontohkan, pada panen kali ini, dirinya hanya meraup 25 ton atau Rp 150 juta.
”Padahal, modal saya untuk bibit, obat tanaman, pupuk, dan pekerja mencapai hampir Rp 200 juta,” ujar pemilik lahan bawang merah seluas 1,5 hektar ini.
Kondisi itu membuat banyak petani di Kabupaten Cirebon pun memilih tidak menanam bawang merah guna menghindari kerugian. ”Saya hanya tanam seperempat hektar. Buat bumbu saja. Enggak kuat modalnya. Harga bawang anjlok, ya, begitu-begitu saja. Dulu, pemerintah berjanji mau beli bawang petani.
Sampai sekarang juga enggak ada, tuh, (janji) itu,” ujar H Darmu (68), petani di Pabuaran. Tahun lalu, ia menyediakan lahan seluas 2 hektar untuk ditanami bawang merah. (SYA/ETA/IKI)