Keterlibatan pemerintah daerah vital dan harus nyata. Provinsi Jawa Barat baru salah satu daerah yang bersemangat mendukung.
BANDUNG, KOMPASReaktivasi sejumlah rel kereta api di berbagai daerah di Indonesia diyakini mengurangi kemacetan sekaligus meningkatkan gairah perekonomian daerah yang dilintasi. Pemerintah daerah diharap aktif mewujudkannya.
Pemerintah telah lama berharap jalur rel yang tak aktif dapat diaktifkan kembali (reaktivasi). Dari rel kereta api peninggalan Hindia Belanda sepanjang 7.200 kilometer, 2.000 km di antaranya tidak aktif atau mati.
”Daerahnya tersebar di wilayah kerja Bandung, Semarang, Surabaya, Palembang, dan Medan,” kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro saat memperingati HUT Ke-73 PT KAI di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ir H Djuanda, Jalan Laswi, Bandung, Jumat (28/9/2018). Turut hadir Komisaris Utama PT KAI Jusman Syafii Djamal.
Reaktivasi ini sangat penting untuk meringankan beban transportasi di berbagai daerah. Saat ini, kemacetan terjadi dan rentan menghambat pembangunan. ”Transportasi massal berbasis rel jadi kebutuhan mendesak saat ini. Harapannya, reaktivasi rel bisa menciptakan kemudahan transportasi di berbagai sektor,” ujar Edi.
Sektor pariwisata juga berpotensi kian bergairah. Kendala waktu tempuh antardestinasi wisata bisa dikurangi. Contohnya, waktu tempuh Bandung-Pangandaran di Jabar yang biasanya 8 jam bisa dipangkas jadi 4,5 jam dengan kereta api.
Di Jabar, ada empat jalur yang menurut rencana akan direaktivasi, yaitu Bandung-Ciwidey, Rancaekek-Tanjungsari, Banjar-Pangandaran-Cijulang, dan Cibatu-Garut-Cikajang.
Peran pemda
Edi berharap pemerintah daerah setempat turut aktif mewujudkan reaktivasi. Beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah daerah adalah pembebasan lahan, pembiayaan restorasi rel, dan fasilitas penunjang lain.
Vice President Corporate Communication PT KAI Agus Komarudin mengatakan, banyaknya jalur rel mati yang dipenuhi permukiman penduduk bisa jadi kendala utama.
Contohnya di jalur Cibatu-Garut-Cikajang di Kabupaten Garut. Setelah disurvei, ada sekitar 1.500 rumah penduduk menutup rel. ”Kami jelas butuh peran pemda memberi sosialisasi pada masyarakat hingga ikut membebaskan lahan-lahan itu,” katanya.
Salah satu dukungan, kata Agus, telah ditegaskan Pemprov Jabar. Gubernur Jabar Ridwan Kamil bakal mendukung rencana reaktivasi jalur kereta api.
Ridwan yakin empat jalur yang akan dihidupkan kembali itu bakal melancarkan mobilitas masyarakat, meningkatkan perekonomian warga setempat, dan promosi bagi banyak tempat wisata di Jabar. Ditargetkan dimulai tahun 2019, target reaktivasi semua jalur rampung pada 2023.
”Jalur Cibatu-Garut jadi prioritas pertama dan diharapkan rampung 2019. Pangandaran targetnya selesai 2023,” katanya.
Penghargaan
Kemarin, PT KAI juga memberi sejumlah penghargaan kepada sejumlah pihak. Penghargaan juga diberikan kepada sejumlah media nasional.
Edi mengatakan, penghargaan diberikan kepada media massa yang aktif memublikasi dan mengedukasi perkembangan perkeretaapian nasional. Harian Kompas salah satu media yang menerima. Penghargaan diserahkan Komisaris Utama PT KAI Jusman Syafii Djamal kepada Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas Try Harijono. Media lain Tribunnews.com, Bisnis Indonesia, Antaranews.com, dan Detik.com juga menerima penghargaan. (SEM)