KM Lambelu ke Palu Angkut Bantuan Logistik dan Ratusan Penumpang
Oleh
Lukas Adi Prasetya
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Bantuan-bantuan logistik terus disalurkan dari Balikpapan, Kalimantan Timur, ke daerah yang terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Minggu (30/9/2018), kapal Pelni yang melayani rute Balikpapan-Palu, selain mengangkut ratusan penumpang, juga dimuati logistik.
Pelni menggunakan KM Lambelu, kapal reguler yang biasanya juga melayani rute Balikpapan-Palu. Selain menuju Palu, kapal itu juga menuju Nunukan (Kaltara) dan Parepare (Sulsel). Pantauan Kompas, Minggu siang, ratusan orang memenuhi kapal tersebut, terutama mereka yang hendak menuju Palu.
Kepala Cabang Pelni Balikpapan Yohanes Banne mengatakan belum menghitung seberapa banyak bantuan logistik yang merupakan bantuan dari sejumlah pihak ini. ”Jumlahnya ada 17 truk, mulai dari beras, mi instan, hingga air mineral,” katanya.
Selain bantuan, kapal juga membawa puluhan relawan. Kapal ini juga sekaligus menjadi pilihan mereka yang ingin menuju Palu. Setidaknya terdapat sekitar 900 penumpang.
Masri (33) warga Kalukupula, Birumaru, Palu, misalnya. ”Saya baru sekali bisa mengontak keluarga. Setelah itu enggak bisa. Saya harus tahu kabar istri, anak saya, dan mertua. Enggak apa-apa saya bayar tiket kapal, yang penting saya besok bisa sampai Palu,” katanya.
Doly Ramayanti, lebih panik lagi. Ia menyebut ada delapan anggota keluarganya yang meninggal, dan belum tahu bagaimana pemakamannya. ”Menelepon, susah. Informasi yang saya dapat, di sana banyak bangunan ambruk, dan reruntuhannya belum bisa diangkat, karena enggak ada alat berat,” kata warga Prunas Balaroa ini, yang berangkat bersama suami dan anaknya.
Sementara itu, di Pelabuhan Penyeberangan Feri Kariangau, Balikpapan, suasana juga cukup ramai. Puluhan orang terlihat berada di ruang tunggu pelabuhan tersebut. Mereka menunggu jadwal kapal reguler tujuan Mamuju nanti petang. ”Mestinya pukul 18.00 berangkat, tapi ya kami enggak tahu pastinya jika kondisinya begini. Bisa saja larut malam, atau bahkan besok. Kapal yang sebelumnya, kan juga terlambat,” kata Rujanto, warga Kutai Kartanegara, Kaltim ini.
Komandan Regu (Danru) di pelabuhan feri tersebut, Wan Muhardi, mengatakan, jadwal kedatangan kapal dan keberangkatan feri menjadi tidak menentu pascagempa di Sulteng. Normalnya, jadwal kapal Balikpapan-Mamuju adalah dua hari sekali.