Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga Lanjutkan Misi Kemanusiaan ke Donggala-Palu
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS – Usai menjalankan misi kemanusiaan menolong korban luka gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kapal Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga beralih menuju Donggala, Sulawesi Tengah. Kapal yang dikelola Alumni Universitas Airlangga tersebut akan melanjutkan misi kemanusiaan untuk korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Direktur Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga Agus Harianto, Senin (1/10/2018) saat dihubungi dari Surabaya mengatakan, kapal sudah berlayar dari Pelabuhan Alor, Kabupaten Maluku Barad Daya menuju Donggala pada Sabtu (29/9/2018). Kapal tersebut menempuh perjalanan sejauh 730 mil dari Alor dan diperkirakan tiba di Donggala pada Rabu (3/10/2018).
“Kami menilai korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala lebih membutuhkan bantuan sehingga kapal berubah haluan menuju ke sana,” kata Agus yang saat dihubungi posisi RS Terapung di perairan Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, kapal RST Ksatria Airlangga baru saja menyelesaikan misi untuk pengobatan korban gempa di Lombok pada Rabu (19/9/2018). Sesuai rencana, kapal ini akan melanjutkan perjalanan menuju wilayah-wilayah kepulauan untuk memberikan layanan kesehatan bagi warga yang sulit mendapatkan akses kesehatan hingga Sabtu (3/11/2018)
Adapun daerah yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah Pulau Nusa Penida, Alor, Lirang, Wetar, Kisar, Leti, Moa, Lakor, Luang Barat, Luang Timur, Sermata, Babar, Banda, dan Wakatobi. Namun baru sekitar 10 hari menjalankan misi di Nusa Penida dan Alor, tujuan pun berubah karena terjadi bencana di Sulawesi.
“Rencana itu berubah seketika, mengingat ada bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala. Pihak RST Ksatria Airlangga memutuskan untuk putar haluan menuju Donggala karena masyarakat yang menjadi korban bencana di sana membutuhkan penanganan cepat,” ucap Agus yang merupakan dokter spesialis bedah dari RS Dr Soetomo, Surabaya, tersebut.
Meskipun RST Ksatria Airlangga masih dalam perjalanan menuju Donggala, sebanyak 10 relawan sudah berada di Makassar. Mereka akan menumpang pesawat Hercules agar bisa sampai di lokasi bencana dan melakukan kegiatan medis di RST Ksatria Airlangga.
Kesepuluh dokter dan perawat yang menjadi relawan RST Ksatria Airlangga tersebut adalah Djoko Winarno, Yoppie Prim Avidar, M Hardian Basuki, Shohibul Hilmi, Gozali Asparin, Wayan Dhea Agastya, Randy Yusuf Pratama Putra, Yos Kowara, Lejar Gumawang, dan Anang Wijaya. Mereka merupakan dokter umum, dokter spesialis anak, dan dokter spesialis ortopedi.
Ketua Yayasan Ksatria Medika Airlangga, pengelola RST Ksatria Airlangga, Christrijogo Sumartono, menambahkan, sebelum tiba di Donggala, RST Ksatria Airlangga akan singgah di Pelabuhan Makassar untuk mencari persediaan bahan bakar, obat-obatan, dan bantuan untuk pengungsi, seperti tenda dan logistik.
Sekretaris Yayasan Ksatria Media Airlangga Suwaspodo Henri Wibowo menuturkan, RST Ksatria Airlangga mendapatkan kemudahan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Hal itu disebabkan Dirjen Hubla sudah menerbitkan telegram Nomor TX-21/IX/DN-18 tanggal 24 September 2018.
Dalam surat telegram tersebut dinyatakan dan diinstruksikan kepada para syahbandar UPT Ditjen Perhubungan Laut di pelabuhan yang disinggahi kapal RST Ksatria Airlangga untuk memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penerbitan surat persetujuan berlayar dan pengangkutan barang.
Pihak RST Ksatia Airlangga belum bisa memastikan jangka waktu terkait lamanya keberadaan kapal rumah sakit tersebut melakukan misi kemanusiaan di Donggala dan Palu. Namun mereka siap menerima bantuan jika ada dermawan yang ingin memberi bantuan kepada RST Ksatria Airlangga.
Mengingat kapal ini merupakan kapal yayasan yang tidak mengutamakan keuntungan, seluruh kegiatan kemanusiaan berasal dari sumbangan. Pengalaman di Lombok, biaya operasional RST Ksatria Airlangga untuk bahan bakar dan pembelian obat-obatan mencapai lebih dari Rp 400 juta per hari.
Masyarakat bisa menyalurkan bantuan melalui rekening Yayasan Ksatria Medika Airlangga di beberapa bank, di antaranya melalui rekening Bank CIMB Niaga: 703-849-215-300, Bank Mandiri: 142-00-2017778-7, dan Bank BRI: 0411-01000525-306.