JAKARTA, KOMPAS—Kementerian Kesehatan dan TNI menerjunkan 559 tenaga kesehatan ke Kota Palu untuk menangani para korban gempa dan tsunami. Mereka adalah dokter spesialis orthopedi, anestesi, bedah saraf bedah umum, serta dokter umum, perawat kamar bedah, perawat anestesi, dan farmasi.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Widyawati menyampaikan hal itu, dalam siaran pers, pada Selasa (2/10/2018), di Jakarta.
Menurut Widyawati, ada 10 rumah sakit rujukan untuk penanganan korban gempa di Makassar. Sepuluh rumah sakit adalah, RS Wahidin Sudirohusodo, RS Tajudin, RS UNHAS (tim jogja), RS Pelamonia, RS Bhayangkara, RS Sayang Rakyat (tim Jember), RS Siloam, RS Awal Bros, RS Labuang Baji, dan RS Daya.
Sejauh ini, dukungan medis terus dilakukan rumah sakit dari berbagai wilayah di Indonesia. Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Lies Dina Liastuti mengatakan, tim medis RSCM tahap pertama sebagai tim advance berada di RS Wirabuana dan turut mengaktifkan Rumah Sakit Sis Al-Jufri. Tim RSCM juga melakukan kendali disaster triage.
"Tim RSCM ditunjuk untuk kendali disaster triage, yaitu memilah dan memilih mana pasien yang akan dikerjakan di rumah sakit-rumah sakit yang masih layak, dan mana yang akan dikirim atau dirujuk," kata Lies.
Evakuasi
Ia menambahkan, RSCM membentuk tim medis evakuator untuk membantu evakuasi korban yang masih hidup. "Tim RSCM bermalam di area Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dengan ketersediaan air cukup. Sebab, di area RS Wirabuana terkendala air belum memadai. Listrik dan bahan bakar minyak terbatas. Pasokan BBM mulai banyak masuk sejak tadi malam," ujarnya.
Tim RSCM sejak awal terlibat dalam kegiatan medis di RS Wirabuana bersama TNI dan rencana bisa turut serta dalam kegiatan operasi di KRI Soeharso. "Target tim hari ini adalah assesment (penilaian) sumber daya manusia, obat/alat medis di RS Sis Al-Jufri. Jika memungkinkan memulai kegiatan medis, mengingat kondisi ruang operasi relatif baik dibanding RS lain. Tim mulai triase disaster, mencegah kelebihan pasien pada satu pusat kesehatan saja," ungkapnya.
Pihaknya juga mempersiapkan Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk melakukan triage dan pendataan pasien di Bandara Paru yang akan dievakuasi ke Makassar. Saat ini Tim RSCM berjumlah 13 orang terdiri dari dokter spesialis bedah orthopaedi, anestesi, penyakit dalam, dan perawat ahli siap membantu korban baik kasus bedah maupun nonbedah.
"Tim advance akan berada di Palu hingga Kamis atau Jumat dan selanjutnya diteruskankan oleh Tim utama RSCM ," tambahnya.