MAGELANG, KOMPAS — NAN (21), pelaku pelempar bayinya dari sebuah mal di Kota Magelang, Jawa Tengah, akan mulai diperiksa Kamis (4/10/2018). Upaya pemeriksaan terhadap pelaku dilakukan mendalam, terutama untuk mengetahui motif perbuatannya tersebut.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Magelang Kota Ajun Komisaris Besar Kristanto Yoga Darmawan mengatakan, tersangka adalah satu-satunya sumber yang bisa mengungkap motif pelemparan bayi tersebut.
”Kami sudah meminta keterangan dari teman dan keluarga pelaku, tapi semuanya mengaku tidak tahu perihal motif tersangka. Mereka semua hanya bisa membenarkan bahwa memang betul pelaku yang melempar bayinya dari mal,” ujarnya, Kamis (4/10/2018).
Sejak menjalani perawatan, termasuk proses kuret di RS Budi Rahayu di Kota Magelang, sejak Rabu (3/10/2018), pelaku dinyatakan sudah kembali pulih dan sehat. Bayi perempuan yang dilemparkan dari ketinggian 12 meter dari lantai 3 mal tersebut adalah anak kedua pelaku. Sebelumnya, tersangka yang berstatus belum menikah ini sudah sempat melahirkan seorang bayi laki-laki, tetapi meninggal.
Sejak kejadian pelemparan bayi ini viral di media sosial, banyak orang berdatangan ke rumah sakit dan Polres Magelang Kota untuk menyatakan keinginan mengadopsi bayi tersebut. Namun, menurut Kristanto, upaya adopsi tidaklah mudah karena sebelumnya pihak keluarga bayi, dalam hal ini keluarga pelaku, harus ditanya terlebih dahulu, apakah mereka berkeinginan mengasuh bayi atau melepasnya kepada orang lain. Jika toh mereka menolak mengasuh, sebelumnya harus terlebih dahulu verifikasi dari dinas sosial, yang akan berlangsung selama 6-8 bulan.
Setelah itu, jika ada yang ingin mengangkat anak, pihak pengadopsi pun harus terlebih dahulu melalui proses penetapan hukum adopsi di pengadilan negeri.
Rini Isyunti, salah seorang dokter di RS Harapan yang menangani bayi tersebut, mengatakan, bayi perempuan pelaku kini dalam kondisi sehat dan stabil. Berat bayi saat ini turun dari 1,8 kg menjadi 1,65 kg, tetapi hal itu disebutnya sebagai kondisi normal yang biasa terjadi pada minggu-minggu pertama bayi lahir di dunia.
Saat ini, bayi masih dalam perawatan intensif dalam inkubator. Namun, dia pun tidak bisa memastikan kapan bayi akan siap dirawat di luar inkubator.
”Semua tergantung pada kesiapan fisik bayi. Pada umumnya, bayi dirasa siap dikeluarkan dari inkubator jika beratnya sudah mencapai 2 kg. Namun, kondisi umum itu bisa berubah bergantung pada kekuatan dan kesiapan bayi,” ujarnya.