Perayaan di Pontianak Berlangsung Sederhana, tetapi Khidmat
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura melaksanakan upacara Hari Ulang Tahun Ke-73 Tentara Nasional Indonesia di Pontianak, Kalimantan Barat, secara sederhana, tetapi tetap khidmat, Jumat (5/10/2018). Upacara sederhana itu menjadi bagian dari empati terhadap korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayor Jenderal Achmad Supriyadi dalam peringatan HUT Ke-73 TNI, Jumat, mengatakan, pelaksanaan upacara HUT TNI awalnya akan dilaksanakan di Alun-alun Kapuas. Namun, dengan adanya bencana gempa dan tsunami di Sulteng, upacara dilaksanakan sederhana di lapangan sepak bola Kodam XII/Tanjungpura.
”Biaya upacara yang awalnya akan dilaksanakan di Alun-alun Kapuas Pontianak akan kami alihkan untuk sumbangkan kepada korban bencana di Sulawesi Tengah. Ini sebagai bentuk empati kami kepada saudara-saudara kita di Sulawesi Tengah,” ujar Achmad.
Dalam upacara itu, Achmad juga meminta kepada peserta upacara untuk mendoakan korban bencana di Sulteng. Semoga korban bisa menghadapi situasi sekarang dengan tabah. Selain itu, semoga juga segala bantuan yang telah diberikan, baik bantuan fisik maupun doa, bisa mempercepat proses pemulihan.
”Sejauh ini, personel Kodam XII/Tanjungpura belum diminta untuk membantu ke Sulawesi Tengah. Namun, apabila diminta, kami siap diberangkatkan ke sana untuk membantu,” lanjut Achmad.
Semangat itu sesuai dengan tema HUT TNI tahun ini, ”Profesionalisme TNI untuk Rakyat”. Sampai sejauh ini TNI sudah mengerahkan personel dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk proses evakuasi, mobilisasi bantuan, pengamanan, dan pemulihan sarana secara bertahap.
TNI juga menghadapi berbagai gejolak alam dengan membantu korban bencana selama ini, misalnya bencana letusan Gunung Agung di Bali serta kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan. TNI juga terlibat dalam penanganan gizi buruk di Asmat, Papua.
Tantangan perkembangan
Achmad mengingatkan jajaran Kodam XII/Tanjungpura bahwa saat ini mereka menghadapi banyak tantangan di bidang ekonomi, politik, serta teknologi yang menciptakan ruang dan metode peperangan baru.
”Perang kini tidak konvensional lagi, tetapi lebih luas lagi, antara lain menjadi perang ekonomi, opini, dan perang mata uang. Hal itu juga bisa menimbulkan kerugian hidup bernegara. Maka, harus diwaspadai juga,” tutur Achmad.
TNI harus terus mentransformasi diri sehingga terus andal dan kapabel. Dengan demikian, TNI bisa menghadapi segala tantangan di tengah banyak perubahan yang terjadi kini dan di masa depan.
Kepala Penerangan Kodam XII/Tanjungpura Kolonel (Inf) AF Dalimunthe menambahkan, di usia ke-73, TNI ingin kian mendekatkan diri dengan masyarakat. TNI pun sering mengajak masyarakat untuk berkegiatan, seperti lomba dayung untuk melestarikan kebudayaan. Selain itu, ada pameran alutsista untuk umum.