Kebocoran Disumbat, BPBD Pantau Tanggul Lumpur Lapindo
Oleh
DODY WISNU PRIBADI
·2 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Setelah sempat bocor dan mengakibatkan aliran lumpur dari dasar dinding tanggul danau lumpur Lapindo, Sabtu (6/10/2018), kebocoran bisa ditutup dengan tumpukan pasir dalam karung yang dikerjakan Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo.
Aliran air dan lumpur sempat menggenang sekitar 100 meter ke arah Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dwijo Prawito pada Minggu (7/10/2018) mengatakan, ketika mengunjungi lokasi kebocoran tanggul dan longsornya dinding tanggul, Sabtu di Dusun Pologunting, Desa Gempolsari, saat itu juga langsung dilakukan penanggulangan dengan menutup titik tanggul yang bocor.
Warga masyarakat mencemaskan insiden bocoran lumpur Lapindo yang sampai menimbulkan jejak genangan lumpur sepanjang sekitar 200 meter di luar tanggul yang sudah dibuat hingga dua lapis.
Dwijo mengatakan, masih ada upaya yang dilakukan, yakni menyedot air lumpur di dalam kolam lumpur, sehingga mengurangi beban air terhadap tanggul di lokasi bocoran, yakni di lokasi yang disebut ”titik 67”. Lokasi ini langsung berhadapan dengan permukiman warga Pologunting sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga
Dwijo menilai warga memahami bahwa kekhawatiran ini masih bisa diatasi dengan pengoperasian tujuh pompa di sisi selatan tanggul. Sementara lokasi bocoran di wilayah barat tanggul.
Pada pemandangan yang tampak, tanggul setinggi sekitar 11 meter mengalami longsor ke arah luar badan tanggul, lalu mendesak lapis tanggul luar berupa susunan batu yang dibungkus kawat jaring (geronjong).
Desakan air yang kuat dari dalam danau ke arah dinding karena kuatnya tekanan mendesak dinding tanggul dan tanggul batu geronjong hingga miring ke arah luar.
Bagian atas tanggul yang miring longsor menggelincir ke bawah sehingga permukaan air danau lumpur kini mencapai bibir tanggul. Tinggi tanggul hanya 5 meter.
Hal itu dijelaskan salah satu petugas PPLS yang minta namanya tidak dikutip. Panjang dinding yang longsor, kata Dwijo, mencapai 100 meter. Pada sisi luar dinding lumpur Lapindo tampak lumpur bekas bocoran yang mengering sepanjang 200 meter. Bocoran ini yang meresahkan warga.