MAGELANG, KOMPAS- Musim kemarau panjang tahun ini memicu terjadinya kelangkaan stok gabah dan beras di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Karena hingga saat ini belum juga turun hujan, maka kondisi kelangkaan gabah dan beras di tingkat petani, pedagang dan penggilingan padi ini dikhawatirkan masih akan berlangsung hingga lima bulan mendatang.
Imam, salah seorang petani di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, mengatakan, kekeringan panjang saat ini, kian mengancam stok pangan di rumahnya sendiri. Saat ini, dari hasil panennya sekitar dua bulan lalu, Imam tinggal memiliki 1,5 kuintal beras yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya selama sekitar dua bulan saja.
“Setelah stok habis, maka selanjutnya saya pun harus menydiakan uang untuk belanja beras karena panen padi berikutnya mungkin baru bisa dituai sekitar empat hingga lima bulan mendatang,” ujarnya, Senin (8/10/2018).
Menurut Imam, musim panen diperkirakan baru akan berlangsung empat atau lima bulan mendatang karena dirinya baru bisa menanam padi pada musim penghujan, sekitar satu bulan mendatang.
Selama dua bulan terakhir, Imam mengatakan, karena 9.000 meter persegi lahan garapannya kering dan tidak bisa ditanami apa pun, dia pun terpaksa beralih profesi, bekerja serabutan, menjadi buruh bangunan atau menjadi pekerja kasar di pasar.
Ginwarno, salah seorang pengelola penggilingan padi di Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, mengatakan, selama sebulan terakhir, kegiatan pengadaan gabah dan beras di gudangnya, tidak bisa berlangsung kontinyu karena ketiadaan stok di tingkat petani.
“Saat ini, pasokan gabah hanya datang dari Kecamatan Kajoran, namun pasokan itu pun belum tentu bisa kami dapatkan setiap minggu,” ujarnya.
Jika biasanya dirinya bisa membeli dan menggiling lebih dari satu ton gabah per hari, maka sekarang ini, pasokan gabah hanya bisa didapatkan seminggu atau dua minggu sekali, di mana untuk satu kali pengiriman, Ginwarno mendapatkan pasokan satu atau dua ton gabah saja.
Seiring dengan kondisi tersebut, harga gabah kering panen (GKP) pun melambung. Jika sebelumnya harga GKP Rp 4.800 per kg, maka sekarang ini, harga GKP mencapai Rp 5.000 hingga Rp 5.200 per kg