MALANG, KOMPAS — Sejumlah perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, di Malang, Jawa Timur, mengirimkan tenaga medis untuk membantu warga di daerah bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Perguruan tinggi yang mengirim tenaga media antara lain Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah Malang.
Universitas Brawijaya berkolaborasi dengan Rumah Sakit Saiful Anwar Malang mengirim 18 tenaga medis, terdiri atas dokter spesialis ortopedi, penyakit dalam, bedah, anestesi, spesialis anak, dokter umum, dan perawat. ”Mereka bertugas di Rumah Sakit Budi Agung, Palu,” kata dr Aurick Yudha Nagara dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Kamis (11/10/2018).
Sementara itu, Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang mengirimkan empat sukarelawan, terdiri atas satu dokter dan tiga perawat, ke Donggala. Mereka terjun langsung ke daerah terdampak bencana selama dua pekan ke depan.
Kepala Bidang Humas dan Kemitraan Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang Viva M Mahliafa Noor mengatakan, mereka berada di daerah bencana sesuai kebutuhan. Apabila dalam batas waktu yang ditentukan keberadaan sukarelawan dari Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang masih dibutuhkan, mereka bisa digantikan oleh personel lain.
Selain mengobati dan merawat korban luka, mereka juga menangani gangguan psikis agar korban gempa bisa tetap bersemangat. Selama tiga hari memberikan pelayanan medis, sudah ada lebih dari 170 pasien yang ditangani tim Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang bersama sukarelawan Dompet Dhuafa dan TNI Angkatan Laut di Pos Layanan Desa Labean, Kecamatan Balaesang, Donggala.