Gerakan Relawan Andalan untuk Menarik Suara

KOMPAS/AGUS SUSANTO

Ilustrasi relawan

YOGYAKARTA, KOMPAS—Gerakan relawan menjadi andalan guna mendulang suara bagi masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu 2019 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Gerakan relawan dinilai lebih efisien karena melibatkan masyarakat secara langsung.

Kepala Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Dharma Setiawan mengatakan, gerakan relawan diandalkan untuk memenangkan pasangan calon tersebut karena memang benar-benar tumbuh dari masyarakat. Ia meyakini, mampu meraup banyak suara jika relawan dan struktur partai bekerja dengan baik.

“Di 2014, gerakan relawan tidak efektif. Yang bekerja, terutama adalah struktur partai, sedangkan sekarang kelompok relawan sangat efektif dan sangat besar. Kombinasi antara dua kekuatan ini membangun optimisme kami untuk kemenangan Prabowo-Sandi,” kata Dharma, dalam peresmian Sekretariat Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga DIY, di Dalem Purbayan, Yogyakarta, Jumat (12/10/2018).

Calon wakil presiden Sandiaga Uno turut hadir dalam acara peresmian itu untuk menyapa langsung sekitar 300 perwakilan relawan yang datang. Para relawan itu disatukan dalam Presidium Relawan Prabowo-Sandiaga DIY.

Tubagus Arya, Ketua Presidium Relawan Prabowo-Sandiaga DIY, menyatakan, saat ini, ada 22 kelompok relawan yang mendukung pasangan calon tersebut. Ia berharap, setelah disatukan dalam presidium relawan itu, para relawan dapat menjadi mesin untuk meraup suara guna memenangkan pasangan calon yang mereka dukung.

“Banyak kelompok relawan yang terpisah menjadi kelompok kecil dan berkumpul menjadi presidium besar. Mereka menyatukan kekuatan dan akan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai mesin penghasil suara di DIY,” kata Arya.

Dengan dukungan itu, Dharma, yang juga merupakan Sekretaris DPD Partai Gerindra DIY, menargetkan bisa memenangkan suara untuk pasangan Prabowo-Sandiaga dengan persentase 60 persen.

Secara terpisah, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Joko Widodo-Ma’ruf Amin Eko Suwanto menyatakan, pihaknya juga optimistis akan bisa memenangkan suara untuk pasangan calon yang mereka dukung di DIY. Kuatnya dukungan dari relawan turut mendasari optimisme mereka.

“Saya kira, setiap tahapan yang kita lakukan, tentunya teman-teman relawan yang mendukung Jokowi dan Ma’ruf Amin tidak hanya tingkat kota dan kabupaten. Kita juga dapat dukungan dari tingkat desa dan kelurahan,” ujar Eko, yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DIY.

Eko menambahkan, dalam waktu dekat, ia akan mengunjungi salah satu kampung di Yogyakarta, yang menginisiasi gerakan dukungan terhadap pasangan calon itu secara mandiri. Menurut dia, hal itu menunjukkan kuatnya dukungan hingga tingkatan akar rumput.

Kampanye sejuk

Saat menyapa relawan, Sandiaga menginginkan agar para relawannya berkampanye dengan sejuk. Perdamaian hendaknya dijadikan hal utama yang diusung oleh para pendukungnya. “Tadi disampaikan, kita harus berkampanye dengan penuh kecerdasan dan penuh persahabatan. Itu (model kampanye) zaman sekarang. Mayoritas rakyat Indonesia ingin kampanye sejuk. Harus kita tinggalkan kampanye saling jegal,” kata Sandiaga.

Eko menyatakan hal serupa. Ia mengharapkan, para relawan pendukung Joko Widodo dan Ma’ruf Amin bekerja secara jujur, tidak menebarkan hoaks, maupun fitnah. Pesta demokrasi nanti harus dimaknai sebagai pesta rakyat yang penuh kegembiraan.

“Kami sama-sama berkomitmen untuk mewujudkan pemilu yang riang gembira, pemilu yang berbudaya, dan bermartabat. Saya kira, cara-cara berkampanye akan menggunakan gaya Indonesia, menyapa rakyat dengan gembira,” kata Eko.

Dihubungi terpisah, Widihasto Wasana Putra, pegiat Relawan Jokowi-Ma’ruf Amin untuk Kemuliaan Indonesia (Rejomulia), menyatakan, ia bersama para relawan akan berkampanye dengan secara damai guna menarik simpati publik.

“Kami pernah mengampanyekan antihoaks dengan flashmob di Titik Nol Kilometer. Kami ingin mengajak publik untuk tidak menyebar hoaks secara menyenangkan,” ujar Widihasto.