JAYAPURA, KOMPAS - Cakupan pelaksanaan imunisasi campak dan rubela di tiga kabupaten di Papua, yaitu Puncak Jaya, Nduga, dan Yahukimo belum mencapai 20 persen. Sebanyak 110.176 anak berusia 9 bulan hingga di bawah 15 tahun di tiga daerah ini belum mendapat imunisasi campak-rubela.
Sebanyak 110.176 anak tersebut terdiri dari 53.538 anak di Yahukimo, 25.722 anak di Puncak Jaya, dan Nduga sebanyak 30.916 anak.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Papua hingga Rabu (10/11/2018), ketiga kabupaten ini menempati peringkat terbawah dalam cakupan imunisasi campak dan rubela (Measles-Rubella/MR) dari 28 kabupaten dan 1 kota di Papua.
Cakupan imunisasi MR di Nduga baru mencapai 6,56 persen dari target 33.086 anak. Di Yahukimo, cakupan imunisasi MR mencapai 7,74 persen dari target 58.029 anak. Sedangkan di Yahukimo cakupan imunisasi MR 13,83 persen dari target 29.695 anak.
Kendala transportasi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga Ina Gwijangge saat dihubungi dihubungi dari Jayapura pada Kamis (11 /10/2018) mengakui, imunisasi MR belum terlaksana di 12 distrik atau daerah setingkat kecamatan.
"Pemda Nduga tak memiliki biaya untuk menyewa helikopter yang mencapai Rp 45 juta untuk sekali perjalanan. Sementara 12 distrik tersebut hanya dapat dijangkau dengan helikopter karena belum memiliki lapangan terbang, " ungkap Ina.
Ia mengatakan telah mengirimkan surat permintaan bantuan ke Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi Papua sejak awal Agustus lalu. Akan tetapi, kedua pihak tersebut belum memberikan respon.
"Nduga terancam kejadian luar biasa campak seperti yang terjadi Asmat beberapa bulan lalu. Padahal, kami sudah berupaya meminta bantuan ke pemerintah pusat dan provinsi, " tutur Ina.
Hal senada disampaikan Bupati Yahukimo Abock Busup terkait penyebab rendahnya cakupan imunisasi MR. Abock mengatakan, diperlukan anggaran sebesar Rp 4 miliar untuk menyewa pesawat perintis ke 131 titik pelaksanaan imunisasi.
"Kami tidak memiliki anggaran yang cukup untuk menyewa pesawat ke 131 lokasi tersebut. Rencananya kami hanya mengalokasikan biaya penyewaan sebesar Rp 400 juta dalam APBD perubahan untuk imunisasi di lokasi-lokasi yang terdekat," kata Abock.
Ia pun berharap adanya prioritas bantuan dari pemerintah pusat untuk meringankan beban Pemda Yahukimo dalam pelaksanaan imunisasi MR.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aloysius Giay mengaku, persentase pelaksanaan imunisasi campak dan rubella di seluruh Papua baru mencapai sekitar 60 persen. Sebanyak 10 dari 29 kabupaten dan kota di Papua yang telah melewati target nasional cakupan imunisasi yakni 95 persen.
"Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan agar segera menindaklanjuti permintaan bantuan sarana transportasi udara untuk Yahukimo, Nduga dan Puncak Jaya, " tambahnya.