SIDOARJO, KOMPAS — Lebih dari 3.000 pencari kerja di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mendatangi bursa kerja terbuka yang digelar di lapangan tenis tertutup Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (16/10/2018). Mereka bersaing ketat memperebutkan lapangan pekerjaan yang ditawarkan 58 perusahaan.
Ribuan pencari kerja itu datang berbondong-bondong sejak pagi atau beberapa jam sebelum acara resmi dibuka sekitar pukul 10.00. Berbekal sejumlah dokumen persyaratan pencari kerja, mereka mendekati satu demi satu stan perusahaan untuk mendapatkan informasi tentang pekerjaan yang diharapkan.
Saat acara Bursa Kerja Terbuka (BKT) 2018 dibuka Bupati Sidoarjo Saiful Illah, jumlah pencari kerja yang datang mencapai lebih dari 3.000 orang. Jumlah itu diprediksi bertambah karena bursa kerja berlangsung hingga siang hari. Sebagian besar pencari kerja tidak hanya melamar pada satu lowongan pekerjaan, tetapi juga dua atau tiga lowongan pekerjaan sekaligus.
”Ya untuk antisipasi, jika pada lowongan yang satu gagal mendapatkan panggilan karena kalah bersaing, masih ada kesempatan dipanggil pada lowongan lainnya,” ujar Suhendra (25), salah satu pencari kerja asal Tulangan, Sidoarjo.
Saiful mengatakan, BKT merupakan salah satu upaya pemerintah mengurangi pengangguran terbuka di wilayahnya. Agar lebih efektif dan maksimal menyerap dan menekan jumlah pengangguran, kegiatan BKT diselenggarakan dua kali dalam setahun pada Mei dan Oktober.
”Rerata lapangan pekerjaan yang disediakan setiap kali kegiatan BKT sebanyak 2.000 hingga 2.950 jenis. Namun, tidak semua lowongan bisa dimasuki pencari kerja karena memerlukan spesifikasi keahlian tertentu,” ujar bupati dua periode ini.
Untuk menyediakan ribuan lapangan pekerjaan itu, Pemkab Sidoarjo dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sidoarjo menggandeng puluhan perusahaan swasta berskala regional ataupun multinasional. Pihak perusahaan membuka stan untuk memudahkan pencari kerja mendapatkan informasi tentang formasi pekerjaan yang diperlukan dan persyaratan yang harus dipenuhi.
Meski lapangan kerja yang disediakan pada setiap BKT mencapai ribuan, jumlah pelamar atau pencari kerja jauh lebih besar. Hal itu karena jumlah pengangguran masih tinggi meski cenderung berkurang dari tahun ke tahun.
Pelaksana Tugas Kepala Disnakertrans Sidoarjo Arief mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik Sidoarjo, jumlah pengangguran terbuka 2018 sebanyak 58.000 orang. Jumlah pengangguran ini meningkat dibandingkan dengan 2017 sebanyak 53.475 orang.
Namun, jika dibandingkan dengan jumlah pengangguran tahun 2016 sebanyak 68.311 orang, jumlah pengangguran tahun ini jauh berkurang. Beragam upaya untuk menurunkan jumlah pengangguran terbuka terus dilakukan, di antaranya dengan memberikan pelatihan keterampilan melalui balai latihan kerja.
Wirausaha baru
Selain membuka lapangan kerja, Pemkab Sidoarjo juga mendorong lahirnya wirausaha baru untuk mengurangi pengangguran. Caranya menciptakan iklim usaha kondusif melalui kemudahan pengurusan perizinan dan bantuan pinjaman lunak untuk modal usaha.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah Sidoarjo Tjarda mengatakan, tahun ini, pihaknya menganggarkan Rp 84 miliar untuk bantuan pinjaman modal usaha. Pinjaman ini berbunga lunak 6 persen per tahun dengan agunan ringan atau hanya 30 persen dari nilai pinjaman.
”Pemerintah daerah juga membantu pelaku usaha mengembangkan usahanya dengan membuka jaringan pemasaran melalui kegiatan pameran bertaraf lokal hingga nasional,” ucap Tjarda.