MALANG, KOMPAS-Lahan nonproduktif di pulau Sumatera dan Kalimantan mulai dilirik untuk diberdayakan. Pemberdayaan itu dilakukan menyusul kian sempitnya lahan subur di Jawa dan kian tingginya kebutuhan pangan. Sejumlah ahli kini memetakan penggunaan lahan tersebut.
Kepala Balai Penelitian Tanah Husnain mengatakan pada tahun 2018 pemerintah menarget pengembangan luasan padi sebesar 1,75 juta hektar lahan padi, 4 juta hektar lahan jagung, dan 1 juta hektar lahan kedelai. Perluasan itu diharapkan bisa menggenjot produksi tanaman pangan, sebanyak 80,8 juta ton padi, 23 juta ton jagung, 2,3 juta ton kedelai.
Husnain mengungkapkan data itu dalam acara diskusi grup tentang Pengelolaan Lahan Masam Secara Berkelanjutan, di Universitas Brawijaya (UB), Selasa (16/10/2018). Hadir pula pemateri lain yakni Guru Besar Fakultas Pertanian UB Syekhfani, dan Ahli Tanah UB Syahrul Kurniawan.
Menurut Husnain, perluasan lahan untuk tanaman pangan tak bisa lagi dilakukan di lahan subur terutama di Jawa karena telah dieksploitasi. Luasan itu dapat diperoleh dengan memanfaatkan lahan kering di Sumatera dan Kalimantan. Tercatat ada 10,8 juta lahan kering di Sumatera dan 7,3 juta di Kalimantan yang bisa dimanfaatkan.
Pemanfaatan lahan itu diakui Husnain penuh tantangan, karena sebagian tanah bersifat masam. Umumnya unsur hara tersedia di tanah dengan PH 5,5-7 atau cenderung netral. Dalam kondisi itu, tanah minim toksin. “Di Sumatera dan Kalimantan, tanah yang tersedia kering dan masam. Tidak semua tanaman bisa hidup di tanah kering masam. Bahan organik di tanah rendah, kadar unsur hara makro dan mikro juga tak tersedia, dan ada elemen toksindi dalamnya,” kata Husnain.
Syekfani mengatakan, keasaman tanah bisa diatasi dengan menambahkan elemen basa, misalnya kapur. Namun di lahan gambut yang sangat asam, bisa membutuhkan banyak elemen basa. “Bisa jadi berton-ton kapur perlu ditambahkan. Agar PH tanah netral,” katanya.
Cara lain yakni menggunakan rock fosfat untuk mengatasi keasaman tanah. Menurut Husnain rock fosfat bisa mempercepat proses penetralan PH tanah. Rock fosfat adalah salah satu sumber hara fosfat (unsur mineral dari alam). Penggunaannya langsung ditambahkan ke tanah, tanpa perlu diolah di pabrik.
Kesuburan Turun
Syahrul Kurniawan, yang pernah meneliti kandungan unsur tanah di lahan pertanian di area Jambi mengatakan ada perubahan biokimia saat hutan berubah fungsi menjadi lahan. Unsur hara dalam tanah pun menurun di berbagai lapisan tanah. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk membuat tanah subur kembali adalah menambahkan unsur organik. Bahan organik digunakan untuk mengaktifkan mikroorganisme tanah.
Petani bisa menggunakan limbah tandan kelapa sawit sebagai bahan pupuk organik untuk menambah kesuburan. Dengan demikian tanah bisa ternutrisi lagi. Bahan organik perlu diukur agar efektif dan efisien. Jika kekurangan unsur hara bisa tak tumbuh dengan maksimal.
Syekfani menganjurkan pula agar petani memiliki ternak. Limbah ternak bisa digunakan untuk menambah kesuburan tanah nonproduktif. (NIT)