Remaja 15 tahun, Silvia Dwi Susanti, warga Desa Cangkring, Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, memilih dirawat di rumah. Ia enggan dibawa ke rumah sakit karena takut dan minder, terutama ketika bertemu orang baru atau tidak dikenal.
Keluarga pun berupaya merawat Silvia tiap hari di rumah. Keluarga akan memberikan pola makan sesuai saran dokter. Selama ini, Silvia makan dengan nasi dua kali sehari dan gemar makan kerupuk.
Ibu Silvia, Musri, Rabu (17/10/2018), menuturkan, kondisi Silvia mulai membaik. Pola makan nasinya dikurangi. Ia dipaksa banyak mengonsumsi sayuran dan buah. ”Ya, disuruh jalan-jalan biar ndak (tidak) di rumah saja,” ujar Musri.
Berat badan yang hampir 2 kuintal membuat Silvia sulit berjalan. Ia menjadi minder, tertutup, dan meninggalkan sekolah saat kelas IV madrasah ibtidaiyah. Saat itu, berat badannya mencapai 139 kilogram.
Silvia telah menjalani pemeriksaan medis dari Puskesmas Bluluk pada Minggu (14/10/2018). Berat badannya ditimbang ulang menggunakan timbangan beras.
Pemeriksaan medis difokuskan pada kadar gula, asam urat, dan kolesterol. Sebelumnya, dokter melakukan pemeriksaan awal dan pernapasan.
Secara umum, Silvia sehat secara fisik. Ia perlu menjalani perawatan khusus untuk menurunkan berat badannya. Perkembangan kondisi kesehatan Silvia akan dicek dokter dan tim Puskesmas Bluluk seminggu tiga kali.
Dokter di Puskesmas Bluluk, Tono, mengatakan, tekanan darah, kadar gula, kadar asam urat, dan kolesterol Silvia normal. Secara fisik, semua masih dalam batas normal.
Namun, berat badan Silvia mencapai 179 kilogram atau hampir 2 kuintal dengan tinggi badan 145 sentimeter di umur 15 tahun. Lingkar perutnya melebihi 189 sentimeter. Kondisi ini termasuk obesitas dan perlu penanganan khusus.
”Kami memberi perlakuan khusus pada pola makan, pola gerak, dan pola istirahatnya. Kami berikan konseling seminggu tiga kali ke rumahnya,” kata Tono.
Berdasarkan pemeriksaan awal, Silvia tidak mengalami gangguan jantung, tetapi sedikit mengalami gangguan saluran pernapasan, terutama saat berjalan. Setelah ditimbang ulang, berat badan Silvia mencapai 179,3 kilogram, lingkar perut 165 sentimeter, dan tinggi badan 145 sentimeter. Dokter Fauziyah menambahkan, Silvia harus menjalani pemeriksaan lanjutan secara menyeluruh karena ada indikasi kelainan berat badan.
Selain tim dokter, Forum Pimpinan Kecamatan Bluluk juga telah mengunjungi Silvia. Camat Bluluk Syam Teguh Wahono menyatakan, Pemerintah Kabupaten Lamongan akan menangani kondisi kesehatan Silvia secara intensif. Jika bersedia, ia akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soegiri, Lamongan, untuk pemeriksaan lanjutan.