MEDAN, KOMPAS Penerbangan dari Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dimanfaatkan pengedar untuk mengirim narkoba ke sejumlah daerah di Indonesia. Petugas menangkap Norawati alias Nura (22) dan Ernawati Syarifuddin alias Erna (33), warga Bireuen, Aceh, yang menyimpan 506 gram sabu di hak sandal saat hendak ke Banjarmasin.
”Medan merupakan pintu masuk narkoba dari Malaysia dan China ke Indonesia. Dari Medan, narkoba dikirim ke daerah-daerah lewat penerbangan dan jalur darat,” kata Kepala Kepolisian Resor Deli Serdang Ajun Komisaris Besar Eddy Suryantha Tarigan di Bandara Kualanamu, Selasa (16/10/2018).
Kedua kurir ditangkap di ruang tunggu Bandara Kualanamu, Minggu (14/10) pukul 05.20. Mereka sempat melewati pemeriksaan barang dengan sinar-X dan pemeriksaan badan dengan pendeteksi metal.
Eddy menuturkan, penangkapan bermula dari informasi yang diterima, Sabtu (13/10), bahwa ada dua kurir akan mengirim narkoba dari Bandara Kualanamu ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Bersama petugas bandara, polisi memeriksa dua pelaku yang duduk di ruang tunggu. Awalnya petugas menggeledah badan dan barang bawaan mereka, tetapi tidak menemukan narkoba.
Petugas lalu curiga pada hak sandal kedua kurir yang tinggi. ”Kami membuka lapisan hak sandal dan menemukan 254 gram sabu di sandal yang dipakai Norawati dan 252 gram sabu di sandal yang dikenakan Ernawati,” kata Eddy.
Kedua orang itu lalu dibawa ke Polres Deli Serdang. Mereka mengaku baru pertama kali menjadi kurir narkoba dengan upah masing-masing Rp 6 juta jika berhasil membawa sabu.
Sandal berisi sabu diberikan oleh seorang laki-laki yang dipanggil Abang di tepi Jalan Medan-Banda Aceh, Bireuen. Si Abang juga memberikan tiket pesawat dan biaya operasional Rp 1 juta per orang. Kedua kurir mengaku tidak mengenal bandar tersebut. Mereka hanya berkomunikasi lewat telepon dan bertemu saat menerima sandal berisi sabu.
Eddy mengatakan, pihaknya bersama pihak keamanan penerbangan Bandara Kualanamu akan memperketat pemeriksaan penumpang. Hal serupa dikatakan Manajer Keamanan Penerbangan Bandara Kualanamu Kuswadi. Ia mengatakan, sebagian besar kurir menyimpan narkoba di badan atau pakaian untuk menghindari pemeriksaan sinar-X.
Di Bandar Lampung, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung menemukan pola baru penggunaan bus antarkota untuk mengedarkan narkoba. Enam tersangka ditangkap dua pekan terakhir dalam dua kasus terpisah.
Menurut Kepala BNNP Lampung Brigadir Jenderal (Pol) Tagam Sinaga, saat ini tren sabu justru dibawa bus dari Jawa masuk ke Sumatera (Lampung). Hal ini dampak dari penggagalan peredaran narkoba yang masuk dari Aceh. (NSA/WSI)