PURWOKERTO, KOMPAS Monsinyur Christophorus Tri Harsono (52) ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Purwokerto, Selasa (16/10/2018), di Graha Widyatama Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. Kepemimpinan rohani diperlukan untuk menciptakan kedamaian di tengah keberagaman sekaligus menghadapi sejumlah tantangan zaman.
”Kita berdoa untuk kepentingan bangsa yang menghadapi tantangan dan persoalan, antara lain masalah radikalisme, terorisme, narkoba, dan berita bohong. Ini mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara serta kehidupan beragama,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama Eusabius Binsasi dalam sambutan penahbisan uskup.
Binsasi menyatakan, kondisi itu perlu ditanggapi dengan meningkatkan kualitas hidup keagamaan agar cinta kasih memancar di mana-mana. Bagi umat Keuskupan Purwokerto, diharapkan di bawah penggembalaan Mgr Tri Harsono semakin mantap dalam menjalani hidup.
Menurut Binsasi, diperlukan jalinan kerja sama yang baik dan sinergis antara Gereja dan pemerintah untuk melakukan berbagai kegiatan dan pembangunan demi kepentingan masyarakat.
Mgr Tri Harsono mengatakan, di tingkat dunia, Indonesia menjadi contoh perdamaian di tengah keberagaman. ”Indonesia menjadi contoh bagi bangsa-bangsa lain karena di Indonesia ada PBNU, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan UUD 1945,” kata Tri Harsono.
Mengutip pidato Bung Karno, Tri Harsono mengajak seluruh umat menjalin persaudaraan dan perdamaian. Kebinekaan adalah keniscayaan dan Tuhan menghendaki hal itu. ”Toleransi yang benar bukan mencari kesamaan. Toleransi yang benar adalah menerima dengan ikhlas realitas perbedaan orang lain di sekitar kita,” ujarnya.
Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo mengajak umat Katolik untuk mengasihi dan menghormati uskup baru. ”Dengan mengasihi uskup, Anda mengasihi Gereja. Dengan mengasihi Gereja, Anda menghormati Allah dan kedamaian semua umat manusia akan terwujud,” kata Pioppo.
Mgr Tri Harsono ditahbiskan oleh Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko, Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur, dan Uskup Malang Mgr Henricus Pidyarto Gunawan. Mgr Tri Harsono menjadi uskup keempat setelah Mgr W Schoemaker MSC (1961-1974), Mgr Paskalis Soedita Hardjosoemarta MSC (1974-1999), dan Mgr Julianus Sunarka SJ (2000-2016).
Sebelumnya, Tri Harsono adalah vikaris jenderal atau wakil uskup dari Keuskupan Bogor dan dosen Universitas Parahyangan Bandung. Paus Fransiskus mengumumkan nama Tri Harsono menjadi uskup pada Juli 2018.
Ia pernah belajar Bahasa Budaya Arab di The Center of Arabic Studies of Comboni Missionaries Cairo, Mesir, dan studi di Pontifical Institute for Arabic & Islamic Studies Roma, Italia. Almarhum ayah Tri Harsono, Ambrosius Pitoyo, pernah berdinas sebagai anggota Paskhas AU di Pangkalan Udara TNI Atang Sendjaja, Semplak, Bogor. (DKA)