Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana menghadiri Temu Karya Nasional Gelar Teknologi Tepat Guna dan Pekan Inovasi Perkembangan Desa/Kelurahan tahun 2018 di Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali, Jumat (19/10/2018).
BADUNG, KOMPAS -- Presiden Joko Widodo membuka Temu Karya Nasional Gelar Teknologi Tepat Guna dan Pekan Inovasi Perkembangan Desa/Kelurahan Tahun 2018 di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Jumat (19/10/2018). Pada acara yang dihadiri para kepala desa dan kepala daerah itu Presiden Jokowi kembali mengingatkan tujuan pengalokasian dana desa.
Kepala Negara hadir bersama Ibu Iriana Jokowi sekitar pukul 08.45 WITA. Setibanya di lokasi acara, Jokowi yang mengenakan ikat kepala khas Bali langsung menyalami para peserta Temu Karya Nasional Gelar Teknologi Tepat Guna dan Pekan Inovasi Perkembangan Desa/Kelurahan yang sudah lama menunggu.
Kesempatan itu dimanfaatkan Presiden Jokowi untuk kembali mengingatkan tentang tujuan pengalokasian dana desa. Kepala Negara memaparkan, pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran besar untuk dana desa, yakni Rp 20 triliun pada tahun 2015, Rp 47 triliun pada tahun 2016, R0 60 triliun di tahun 2017, tahun 2018 Rp 60 triliun, dan tahun 2019 diusulkan naik menjadi Rp 73 trilun.
"Semakin besar dananya, penggunaannya juga harus tepat sasaran. Ini bukan soal menghabiskan uang, tapi bagaimana agar tepat guna, tepat sasaran, dan bermanfaat," kata Presiden Jokowi.
Kepala Negara menyampaikan bahwa tujuan dana desa adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Selain itu juga menggerakkan perekonomian rakyat dan menciptakan pusat-pusat perekonomian baru.
Karena itu Presiden Jokowi mengingatkan agar dana desa dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur penunjang perekonomian, seperti jalan, jembatan, irigasi, embung, dan lainnya. Dalam membangun infrastruktur juga diharapkan bahan bangunan dibeli dari desa, sehingga perputaran uang di desa akan semakin banyak.
"Misalnya membuat irigasi, usahakan batunya, semennya dari desa, maksimal sampai kabupaten. Itu akan meningkatkan kesejahteraan karena uang yang berputar di desa, kecamatan, dan kabupaten semakin banyak," katanya.
Sementara kegiatan yang dihadiri Presiden Jokowi merupakana acara tahunan yang diadakan oleh Ditjen Bina Pemerintahan Desa (PMD) Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal. Tujuan kegiatan ini untuk mencari creator dan inovator di daerah dalam pengembangan teknologi.