SEMARANG, KOMPAS – Proyek pabrik garam untuk keperluan industri berkapasitas 40.000 ton, pada Oktober 2018 ini telah dimulai pembangunannya. Pabrik garam tersebut dibangun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, berlokasi di sentra produksi garam rakyat di Desa Raci, Kecamatan Batangan, Kabupaten Rembang di tepi jalur pantura Semarang – Surabaya.
Kepala Biro Perekonomian Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Budiyanto EP, Jumat (19/10/2018) mengemukakan, pabrik garam itu tidak akan memproduksi garam dapur. Biarlah garam dapur masih dominan menjadi wilayah petani garam rakyat untuk menghasilkannya.
“Pabrik garam sepenuhnya akan memperoduksi garam industri dengan pasokan bahan baku dari garam rakyat dari petani garam di sejumlah aderah pesisir di Jateng,” ujar Budiyanto.
Hanya saja, untuk pabrik garam itu, Pemprov Jateng sedang menunggu tuntasnyua penataan lahan. Lahan pabrik tersebut seluas 700 hektar, merupakan tanah bondo deso Raci. Bila lahan tersebut sekiranya masih kurang, perangkat desa tetangga juga siap menyediakan lahan apabila dibutuhkan supaya lahan pabrik tercukupi.
Pabrik garam tersebut, juga akan memperoleh bantuan dari Badan Penelitian dan Pengembangan tehnologi (BPPT). Dari BPPT diharapkan dapat membantu tehnologi tepat guna untuk menjamin pasokan bahan baku garam ke pabrik dari produksi petani garam.
Penggiat pertanian di Semarang, Muhammad Rodhi mengatakan, petani garam memang menolak apabila pabrik garam yang dibangun Pemprov Jateng itu akan menghasilkan produk garam dapur. Selama ini, sebagian besar petani garam sudah bertahun-tahun mengolah garamnya menjadi garam dapur supaya bisa lebih cepat laku di pasaran.
Produksi garam rakyat di Jateng, rata-rata sekitar 841.543 ton dari luas pengusahaan lahan garam sekitar 6.608 hektar. Rata-rata produktivitas tambak garam mencapai 127,3 ton per hektarnya. Usaha garam rakyat ini tersebar di pesisir pantai meliputi Kabupaten Demak, Pati, Jepara dan Kabupaten Rembang serta Brebes.
“Dengan adanya pabrik garam nanti, pemprov sebaiknya tidak hanya menampung garam dari petani. Petani juga harus dibantu dalam peningkatan kualitas produksi garam, dengan melakukan peningkatan tambak garam supaya petani garam dapat memanfaatkan teknologi membran untuk lapisan dasar tambak,” ujar M Rodhi.