Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat di Lombok dan Sumbawa, Provinsi NTB, agar membangun rumah tahan gempa. Peluang gempa selalu ada dan perlu diantisipasi.
TALIWANG, Kompas Rehabilitasi ribuan rumah warga yang rusak akibat gempa di Nusa Tenggara Barat dimulai. Langkah ini terjadi menyusul dana bantuan stimulan pembangunan rumah terdampak gempa Rp 960 miliar sudah bisa dicairkan.
Pencairan dana bantuan stimulan pembangunan terdampak gempa di NTB disaksikan Presiden Joko Widodo. Salah satu lokasi pencairan yang dikunjungi Presiden adalah di Mobil Bank Rakyat Indonesia (BRI) di halaman Graha Fitrah di Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. Presiden mengikuti proses pencairan dana bantuan stimulan yang dilakukan sejumlah warga. Dimulai dengan mengisi formulir pengambilan dana sampai pencairan oleh kasir bank.
Hari Kamis kemarin, sebanyak 2.081 kepala keluarga dari Kabupaten Sumbawa Barat dan Sumbawa Besar menerima buku tabungan berisi dana bantuan stimulan rehabilitasi rumah terdampak gempa dari pemerintah pusat.
Presiden Jokowi mengharapkan masyarakat penerima segera mencairkan bantuan sehingga secepatnya membangun kembali rumah yang rusak.
”Kami harapkan semua segera mencairkan uangnya di bank yang sudah disiapkan sehingga secepatnya uang itu bisa dipakai untuk membangun rumah,” kata Presiden Jokowi di hadapan warga yang hadir.
Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin menambahkan, sebenarnya dana stimulan itu sudah disalurkan pada 16-19 September lalu. Namun, masyarakat kesulitan mencairkan karena prosedur pencairan yang relatif rumit, yakni harus mengisi 17 lembar formulir.
Melihat tersendatnya pencairan bantuan, pada Senin lalu, Presiden menginstruksikan agar prosedur pencairan dipermudah. Akhirnya, masyarakat hanya diminta mengisi satu lembar formulir sebagai syarat pencairan dana bantuan.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengungkapkan, saat pemerintah menggunakan prosedur lama, hanya lima kepala keluarga yang berhasil mencairkan dana stimulan. Tetapi saat ini setelah prosedur disederhanakan, sudah 5.625 kepala keluarga yang mencairkan dana bantuan.
Selain Sumbawa Barat, kemarin, Presiden Jokowi juga melihat langsung pencairan dana stimulan perbaikan rumah di Lombok Timur. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei mengatakan, rehabilitasi rumah warga terdambak gempa akan dimulai pada Senin mendatang.
Tahan gempa
Dalam kunjungan ke Sumbawa Barat, Presiden Jokowi menyempatkan diri meninjau pembangunan rumah warga dengan model rumah instan sederhana sehat (risha) di Kecamatan Poto Tano. Selain mudah dan cepat dibangun, risha dirancang tahan terhadap guncangan gempa.
Kepada para korban gempa, Presiden juga berkali-kali mengingatkan agar membangun rumah tahan gempa. Potensi gempa masih ada, mengingat wilayah Indonesia berada di lingkaran cincin api. ”Saya ingatkan, kita harus tahu karena kita berada di lingkaran cincin api, membangun rumahnya sekarang yang tahan gempa,” katanya.
Masyarakat dibebaskan membangun rumah dengan teknologi apa pun asalkan tahan gempa. Dengan demikian, rumah yang dibangun tidak akan roboh saat gempa terjadi.
Saat ini Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian kembali mengunjungi beberapa daerah yang tertimpa bencana. Menutup kunjungannya di Lombok, Hadi menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo. Jumat (19/10) ini, rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Palu.
”Pergeseran personel ke Palu sudah kita hitung, masalah kesehatan di Lombok sudah bisa ditangani pemerintah setempat,” kata Panglima TNI.