4.323 Peserta Ikut TNI International Marathon di Lombok
Oleh
KHAERUL ANWAR
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Sebanyak 4.323 pelari dari 17 negara terdaftar sebagai peserta lomba lari maraton The Indonesian National Armed Forces Mandalika International Marathon 2018 yang digelar 4 November 2018 di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kute, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Menurut Kepala Penerangan Korem 162 Wira Bhakti Mayor Dahlan, Jumat (19/10/2018) di Mataram, Lombok, 4.323 pelari itu yang terdaftar pada Kamis (18/10/2018) pukul 17.00 Wita, yang mendaftar secara luring dan daring. Pelari pada ajang TNI International Marathon ini dibagi dalam nomor 42 K, 21 K, 10 K, dan 5 K. Peserta asal Kenya terbanyak mengikuti nomor full marathon 42 K.
Mereka adalah pelari nasional dan anggota TNI-Polri serta angkatan bersenjata mancanegara dari Kenya, Etiopia, Inggris, Norwegia, Australia, Malaysia, Perancis, Arab, Singapura, Swiss, Kanada, Rwanda, Uganda, Maroko, AS, dan Indonesia. Garis start dan finis termasuk rute lari mengelilingi destinasi wisata KEK Mandalika, Kute.
Rute lari di dalam kawasan tersebut saat ini sebagian besar siap dilalui meski sebagian kecil rute dalam proses perbaikan kecil. Di sejumlah titik dibangun tenda untuk toilet dan untuk panitia memantau jalannya lomba. Sehari sebelum lomba, akan diadakan doa bersama, gelar budaya, kesenian etnis NTB, musik, dan api unggun. Panitia akan bergerak 7 hari sebelum lomba.
Start dimulai pukul 05.00 WIT. Start dilakukan bergantian menurut nomor lomba yang diikuti peserta. Peserta menyelesaikan seluruh nomor lomba sekitar pukul 09.00 Wita, diikuti penyerahan hadiah bagi pemenang.
Di sejumlah lokasi tersedia tenda untuk toilet dan panitia serta memantau jalannya lomba. Uang pendaftaran peserta sebesar Rp 50.000-Rp 100.000 per orang akan disumbangkan kepada warga terdampak gempa beruntun di Lombok, ujar Dahlan.
Sebelumnya, Kolonel Inf Kristomei Sianturi, Komandan Satuan Tugas Penerangan Lomba Lari Marathon Mandalika 2018, mengatakan, maraton ini dikategorikan sebagai lari prestasi berstandar internasional karena dari rute lari mendapat rekomendasi Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF).
”Jadi, kalau ada pelari yang memecahkan rekor lari, ya, diakui oleh dunia internasional,” kata Kristomei.
Sekitar 10.000 orang, termasuk peserta dari seluruh kodam dan kesatuan lain di Indonesia, diperkirakan mengikuti lomba yang berhadiah total Rp 10 miliar itu.
”Juara pertama berhak atas hadiah Rp 330 juta. Jelas menarik minat peserta lomba ini,” ujar Kristomei.
Lomba ini diselenggarakan untuk memperingati HUT ke-73 TNI dan sebagai media promosi pariwisata Lombok.
Kepala Dinas Pariwisata NTB HM Faozal mengatakan, karena terbatasnya jumlah akomodasi di KEK Mandalika, Kute, Pemprov NTB menyiapkan city hotel sebanyak lima hotel di Kota Mataram sebagai tempat menginap peserta. Hotel-hotel itu juga memberikan tarif khusus berupa diskon 40-50 persen dari tarif kamar normal.
Peserta juga disediakan 40 shuttle bus dari tempat menginap ke lokasi lomba, ditambah angkutan milik kesatuan TNI-Polri. Dalam rangkaian lomba ini, empat hari sebelum lomba akan digelar berbagai acara, seperti bazar, bakti sosial, karya bakti, dan pengobatan massal, termasuk demonstrasi terjun payung, demonstrasi Yupiter Aerobic, pada acara penyerahan hadiah bagi pemenang.