DENPASAR, Kompas Revolusi industri keempat atau revolusi industri 4.0 menciptakan tantangan sekaligus peluang bagi industri pariwisata. Teknologi informasi memegang peran penting yang memengaruhi perkembangan industri pariwisata dunia, termasuk Indonesia.
Demikian benang merah seminar ”Pariwisata dalam Pusaran Gelombang Revolusi Digital 4.0” yang diselenggarakan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Bali, di Kampus Universitas Udayana, Denpasar, Kamis (18/10/2018).
Sebelum membuka seminar, Rektor Universitas Udayana Anak Agung Raka Sudewi mengatakan, internet menjadi rujukan bagi calon pelancong, mulai dari mencari informasi mengenai daerah tujuan wisata (destinasi), memesan transportasi dan akomodasi di tempat wisata, hingga membayar.
Seiring transformasi wisatawan, kata Sudewi, industri pariwisata dunia juga berkompetisi. Promosi destinasi melalui beragam media dan aplikasi digital menjadi penting. ”Akademisi harus ikut beradaptasi, memperbarui kurikulum pendidikan di perguruan tinggi agar dapat mengikuti perkembangan teknologi,” kata Sudewi.
Dalam presentasi seminar, Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata Anang Sutomo memaparkan, industri pariwisata mengikuti perubahan, antara lain beradaptasi melalui pemasaran digital untuk menjangkau wisatawan.
”Tren wisatawan saat ini melengkapi gawai dengan aplikasi perjalanan. Smartphone tidak hanya digunakan untuk browsing, juga untuk booking,” kata Anang.
Menghadapi hal itu, kata Anang, industri pariwisata dituntut kreatif. Produk pariwisata dan destinasi wisata disiapkan agar menarik.
Wartawan senior harian Kompas Andreas Maryoto menyatakan, revolusi digital memunculkan model bisnis baru, budaya baru, dan pekerjaan baru, termasuk dalam industri pariwisata. Misalnya, untuk pemasaran dan promosi produk pariwisata serta destinasi wisata secara dalam jaringan (online).
Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Teknologi Informasi Samsriyono Nugroho mengatakan, perkembangan teknologi informasi memengaruhi masyarakat. Internet menjadikan masyarakat semakin terhubungkan, termasuk para wisatawan.
”Wisatawan membagikan pengalaman mereka selama liburan itu melalui media sosial. Pengalaman itu menjadi ulasan yang dibaca wisatawan lain,” ujarnya.
Seminar diawali penyerahan penghargaan The Commitment Award dari Fakultas Pariwisata Universitas Udayana kepada harian Kompas. Penghargaan diserahkan Wakil Dekan I Fakultas Pariwisata Universitas Udayana I Wayan Suarda.
Kompas dinilai sebagai media massa nasional yang konsisten meliput dan memberitakan kekayaan destinasi pariwisata di Indonesia secara komprehensif dan menginspirasi.
Harian Kompas dinilai profesional dalam melakukan riset yang hasilnya membantu praktisi kepariwisataan. Misalnya, riset tentang indeks daya saing destinasi. Data kepariwisataan yang disajikan di harian tersebut adalah data sahih dan sistematis sehingga dapat menjadi rujukan bagi kalangan akademisi dan masyarakat. (COK)