Lelang Baju dan Jual Barang Pengunjung untuk Donasi Palu

KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Lelang baju karya 12 perancang busana asal Magelang, Yogyakarta, dan Semarang digelar di Artos Mall, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (21/10/2018). Uang hasil lelang didonasikan untuk para korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

MAGELANG, KOMPAS — Acara penggalangan dana bertajuk ”Charity for Palu and Donggala” berlangsung di Artos Mall, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (21/10/2018). Penggalangan dana untuk para korban gempa dan tsunami ini diwujudkan dalam bentuk lelang baju karya 12 perancang busana, penjualan barang-barang milik pengunjung, serta penjualan sketsa karya dari seniman yang tergabung dalam Magelang Pencils Drawing.

Public Relations Artos Mall Amalia Mahdhiani mengatakan, acara ini digelar untuk menggugah semangat banyak  orang agar menyumbang untuk para korban gempa dan tsunami.

”Kami berupaya mengajak banyak orang untuk peduli dan bersama-sama mau memberikan donasi untuk meringankan penderitaan para korban bencana di Palu dan Donggala,” ujarnya.

Dalam acara lelang baju, terdapat 14 baju yang dilelang. Lelang dibuka dengan harga mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 500.000 per baju. Baju-baju itu karya perancang busana dari Magelang, Yogyakarta, dan Semarang.

Selain baju dan kain batik, juga dilelang gaun pesta serta gaun pengantin. Untuk menarik minat pengunjung, sebelumnya gaun itu diperagakan  model dan peragawati.

Penjualan barang milik pengunjung berupa barang yang tertinggal dalam mal dan tidak diambil lagi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Jumlah barang yang dijual mencapai sekitar 300 barang, dengan harga mulai Rp 2.000 hingga Rp 25.000 per buah. Kebanyakan barang itu botol atau tempat minum.

Adapun tiga seniman dari Magelang Pencils Drawing menjual empat gambar sketsa. Gambar yang berpigura dijual dengan harga Rp 200.000 per gambar, sedangkan yang tidak berpigura dijual Rp 150.000 per gambar.

Di luar itu, mereka pun membuka jasa menggambar sketsa sesuai permintaan pengunjung.

”Khusus untuk sketsa yang dibuat untuk pengunjung yang datang, kami tidak menetapkan harga. Pengunjung cukup bayar seikhlasnya. Uang itu langsung masuk ke kotak donasi,” ujar Mahdi, salah seorang pelukis sketsa.

Mahdi mengatakan, secara pribadi, dirinya ingin ikut berpartisipasi dalam acara penggalangan dana karena dirinya memang ingin ikut berdonasi.