Wisuda 3.000 Hafiz Quran dan Doa Bersama demi Keselamatan Surabaya
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya menyelenggarakan wisuda hafiz dan khataman Al Quran serta doa bersama untuk keselamatan Kota Surabaya di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Minggu (21/10/2018). Doa bersama ini diikuti 30.000 siswa yang terdiri dari 3.000 wisudawan/wisudawati hafiz dan 27.000 peserta khataman Al Quran dari siswa SD/MI dan SMP/MTs se-Kota Surabaya, Jawa Timur.
Sebelum doa bersama ini dimulai, para peserta khataman membacakan 30 juz ayat suci Al Quran secara paralel. Kemudian, mereka secara bersama-sama membaca surat-surat akhir pada juz ke-30 Al Quran. Lalu, acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Gus Lutfi. Para pelajar dan jajaran Pemerintah Kota Surabaya terlihat khusyuk mengikuti jalannya acara yang dimulai sejak pukul 06.00 hingga pukul 08.15 itu.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajaran Forum Pimpinan Daerah turut hadir mengikuti acara. Mereka semuanya menggunakan pakaian serba putih yang tampak duduk bersimpuh di atas panggung.
Dalam sambutannya, Wali Kota Risma menuturkan, kitab suci Al Quran isinya sangat lengkap. Di dalamnya terdapat tentang sains, matematika, sejarah, dan masa depan. ”Kalau kalian hafal Al Quran, kalian memahami isi Al Quran dan maknanya, dunia ini akan berkembang dengan baik sesuai tuntunan Al Quran,” katanya.
Jadi, dalam melakukan sesuatu harus sesuai dengan apa yang dituntunkan di dalam Al Quran sehingga membuat Kota Surabaya dan Indonesia menjadi luar biasa. ”Sebab, hal itu sesuai dengan perintah Tuhan. Dengan mengerti dan memahami arti yang ada dalam Al Quran itu, kalian bisa menjalankan apa yang diperintahkan Tuhan dengan baik dan benar,” tutur Risma.
Tidak boleh fakir
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga berpesan kepada anak-anak Surabaya agar tidak boleh fakir. Sebab, menurut dia, fakir bisa mendekatkan diri kepada kekafiran. Selain itu, anak-anak ”Kota Pahlawan” tidak boleh bodoh dan tidak boleh malas. Semuanya harus menjadi orang yang sukses dan berhasil supaya bisa membantu sesama dengan membayar zakat serta pergi haji.
”Karena itu, saya berharap tidak malas karena jika malas akan menjadi orang yang fakir. Sebaliknya, jika menjadi kaya, otomatis bisa menolong saudara-saudara,” kata Risma menegaskan kepada semua yang hadir di acara tersebut.
Karena itu, saya berharap tidak malas karena jika malas akan menjadi orang yang fakir. Sebaliknya, jika menjadi kaya, otomatis bisa menolong saudara-saudara.
Wali Kota Risma menegaskan, penjajahan ke depan adalah penjajahan dalam bentuk kemiskinan dan kebodohan. Kendati demikian, ia kembali mengingatkan kepada ribuan pelajar yang hadir agar tidak boleh malas serta rajin belajar. ”Anak-anakku, Allah SWT itu Maha Adil dan Maha Penyayang. Tidak pernah membeda-bedakan kita anak orang miskin atau kaya. Semua berhak untuk berhasil dan sukses,” ujar wali kota sarat prestasi ini.
Di hadapan ribuan pelajar Surabaya, Risma kembali mengingatkan, jika ada orang yang mengajarkan permusuhan, jangan sekali-kali diikuti. Tidak boleh ada permusuhan di antara semuanya. ”Kalian semua di sini adalah keluarga,” katanya.
Jangan ada yang membenci
Ia pun berpesan kepada anak-anak Surabaya agar jangan lagi ada anak yang mem-bully atau membenci orang lain. Karena itu sama saja dengan melanggar Al Quran. ”Kalau kalian ada masalah, kalian bisa menulis surat kepada ibu. Atau kalian cerita kepada guru,” katanya.
Secara khusus, Wali Kota Risma mengaku ingin melihat anak-anak Kota Surabaya berhasil dan sukses, menjadi pemimpin-pemimpin yang amanah dan bisa memegang Al Quran sebagai pegangannya. ”Anak-anak Surabaya tidak boleh takut, anak-anak Surabaya tidak boleh rendah diri atau minder, anak-anak Surabaya harus berani karena benar,” katanya tegas.
Kalian adalah anak-anak yang luar biasa. Mari kita berdoa bersama supaya tidak terjadi musibah apa pun di Kota Surabaya dan Indonesia.
Di akhir sambutannya, Risma meminta kepada semuanya untuk berdoa agar Surabaya secara khusus dan Indonesia pada umumnya tidak terkena musibah. Selain itu, ia juga meminta doa agar tidak ada orang-orang yang berusaha menyakiti anak-anak Kota Surabaya.
”Kalian adalah anak-anak yang luar biasa. Mari kita berdoa bersama supaya tidak terjadi musibah apa pun di Kota Surabaya dan Indonesia,” katanya.