Dua Hari, Empat Orang Tewas di Pelintasan Kereta Api
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Kecelakaan yang melibatkan kereta api di Surabaya, Jawa Timur, masih terus terjadi. Selama dua hari terakhir, dua kali kejadian kecelakaan kereta api mengakibatkan empat orang meninggal.
Kecelakaan kereta api terbaru terjadi pada Senin (22/10/2010) sekitar pukul 19.07 di jalur kereta api yang berada di Margorejo, Kecamatan Wonocolo, Surabaya. Seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya meninggal setelah tertabrak kereta api 446 KRD jurusan Sidoarjo-Surabaya-Bojonegoro.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, perempuan itu awalnya duduk di sekitar rel kereta api. Dia lalu berjalan menyusuri rel sendirian. Beberapa menit berselang, sebuah rangkaian kereta api melintas dan mengakibatkan perempuan tersebut terseret hingga sekitar 100 meter.
”Korban sudah diperingatkan untuk tidak berjalan di rel, tetapi dihiraukan. Dari ajakan pembicaraan, sepertinya korban mengalami gangguan mental,” kata Hafiz, warga setempat.
Warga sudah berusaha menutup celah tiang di sepanjang jalur kereta api menggunakan bambu. Hal itu dilakukan agar tidak ada warga yang masuk ke jalur kereta api. Meski demikian, kata Hafiz, warga masih kerap melintas rel kereta api untuk menyeberang.
Sehari sebelum kejadian ini, kecelakaan terjadi antara Kereta Api Sri Tanjung yang menabrak sebuah mobil SUV Mitsubishi Pajero Sport di pelintasan sebidang yang dijaga oleh warga yang terletak di Pagesangan, Kecamatan Jambangan. Akibat kecelakaan itu, tiga penumpang meninggal, yakni Gatot Sugeng Priyadi (54), Indah Widyastuti (45), dan anaknya yang belum diketahui identitasnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menilai, seharusnya tidak ada lagi pelintasan sebidang dan digantikan dengan jalan layang atau jalan bawah tanah. Namun, di beberapa lokasi, pihanya sulit membangun karena tata ruang yang tidak memadai dan terkendala pembebasan lahan.
Akhirnya solusi yang dipilih ialah menutup pelintasan sebidang tersebut. Tahun lalu, tercatat ada empat pelintasan sebidang di sepanjang Jalan Ahmad Yani yang ditutup. ”Pengguna jalan juga harus waspada jika ada kereta yang akan melintas. Patuhi rambu-rambu dan jangan menerobos palang pintu,” ucap Risma.