logo Kompas.id
NusantaraPemprov Sulut Minta Warga...
Iklan

Pemprov Sulut Minta Warga China Dideportasi

Oleh
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sjaGNc8CM0UJBXVf3K82Oln9mqw=/1024x955/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2FWhatsApp-Image-2018-10-18-at-17.25.16_1539859240.jpeg
KOMPAS/FRANS PATI HERIN

ILUSTRASI: Inilah kondisi air dan sedimen yang tercemar akibat penambangan liar serta pengolahan emas menggunakan merkuri dan sianida di Gunung Botak, Pulau Buru, Maluku seperti yang terlihat pada Rabu (17/10/2018). Lokasi tambang yang beroperasi selama lebih kurang tujuh tahun itu sudah ditutup namun masih terancam akan kembali dirambah oleh petambang.

MANADO, KOMPAS - Penambangan emas liar marak di wilayah pertambangan emas rakyat di Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara. Sebagian dilakukan warga negara asing. Dampaknya, hutan Alason kini gundul.

Kepala Dinas Pertambangan Sulut Adrianus Tinungki di Manado, Senin (22/10/2018), mengatakan, aktivitas penambangan di hutan Alason Ratatotok dilakukan tanpa mengindahkan kelestarian lingkungan. Pelakunya, puluhan warga negara China bersama warga setempat.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000