BANDUNG, KOMPAS – Pemerintah Provinsi Jawa Barat membuka kesempatan kepada warganya untuk mendapatkan beasiswa kuliah ke luar negeri untuk dididik menjadi ulama. Program ini juga bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang keagamaan.
“Bagi ulama atau pihak yang memiliki koneksi ke institusi pendidikan di luar negeri, silakan hubungi kami. Pemprov Jabar akan memberikan beasiswa sesuai kebutuhan masing-masing,” ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (24/10/2018).
Di Gedung Sate, Kamil melepas tujuh pemuda Jabar penerima beasiswa kuliah di Imam Malik Academy, Istanbul, Turki. Mereka merupakan peserta program Pendidikan Kader Ulama yang digagas Ustaz Adi Hidayat, pendiri Quantum Akhyar Institute.
Kamil mengatakan, pihaknya akan mengkaji porsi beasiswa yang akan diberikan. Sebab, pilihan beasiswa dapat meliputi biaya pendidikan dan biaya kehidupan sehari-hari atau hanya salah satunya.
“Kalau memang harus memberikan beasiswa 100 persen, kami akan hitung kebutuhannya. Selain ke Turki, kami juga membuka kesempatan bagi pihak yang dapat menghubungkan program beasiswa kader ulama ini kepada institusi pendidikan di negara lainnya,” jelasnya.
Adi Hidayat mengatakan, peserta seleksi program Pendidikan Kader Ulama 2018 diikuti 800 orang dari seluruh Indonesia. Terpilih 13 orang, dengan tujuh di antaranya berasal dari Jabar. Program tersebut telah berjalan dalam tiga tahun terakhir.
“Di Turki, mereka akan belajar tentang Bahasa Arab, Alquran, syariat, dan kondisi sosial masyarakat. Jika berprestasi, mereka berpeluang melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dan S3,” ujarnya.
Adi mengatakan, di Turki, ke-13 pemuda asal Indonesia tersebut akan bertemu dengan kader ulama lainnya dari berbagai negara. Dengan begitu, mereka dapat belajar bersama sekaligus mengenal kondisi sosial setiap negara.
“Setelah menyelesaikan kuliah, mereka akan kembali ke daerah asalnya. Mereka juga diharapkan dapat memberikan solusi bagi berbagai persoalan di masyarakat,” ucapnya.