Kegiatan Bersih Pantai Kuta Mengawali Konferensi Kelautan di Bali
Oleh
Cokorda Yudistira
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS -- Konferensi kelautan internasional Our Ocean Conference 2018 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, akan dibuka secara resmi pada Senin (29/10/2018). Menjelang forum Our Ocean Conference 2018 itu dimulai, digelar kegiatan bersih-bersih pantai di Bali pada Minggu (28/10) pagi.
Pantai Kuta, Badung, menjadi salah satu lokasi kegiatan bersih pantai dan laut dalam rangkaian forum Our Ocean Conference (OOC) 2018 di Bali. Acara di Pantai Kuta itu, menurut Kepala Sub direktorat Restorasi di Kementerian Kelautan dan Perikanan Sapta Putra Ginting di Kuta, Badung, Sabtu (27/10), dijadwalkan dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi serta Gubernur Bali I Wayan Koster.
“Kegiatan bersih pantai dan laut ini sekaligus kampanye laut bebas sampah, terutama sampah plastik, oleh Menteri Kelautan dan Perikanan bersama Menteri Luar Negeri,” kata Sapta dalam jumpa media di Kuta, Badung, Sabtu. “Kegiatan (bersih pantai dan laut) ini direncanakan akan diikuti sekitar 2.000 peserta,” ujar Sapta menambahkan.
Adapun forum OOC 2018 di Nusa Dua, Badung, dijadwalkan dibuka Presiden Joko Widodo pada Senin (29/10). Forum OOC 2018 akan dihadiri sejumlah kepala negara lain, termasuk satu wakil presiden, dan sekitar 30 menteri. Delegasi peserta OOC 2018 berasal dari 142 negara.
Kegiatan bersih pantai dan laut di Pantai Kuta, Minggu, juga melibatkan kalangan perusahaan multinasional yang berkomitmen mengurangi penggunaan plastik dan mengelola limbah plastiknya, misalnya, Unilever. Selain itu, kalangan lembaga swadaya masyarakat atau organisasi konservasi laut internasional dan aktivis lingkungan akan mengikuti kegiatan bersih pantai dan laut di Pantai Kuta itu.
Chief Policy Officer Oceana, organisasi advokasi dan konservasi laut internasional, Jacqueline Savitz mengatakan, kegiatan bersih pantai dan laut adalah peluang untuk memahami dengan lebih baik tentang ancaman polutan, khususnya sampah plastik, terhadap laut. Bali sebagai contoh wilayah yang memiliki pantai yang indah namun keindahan pantai di Bali terancam sampah plastik di pantai dan laut.
“Kita tidak bisa mengharapkan mendaur ulang plastik atau menggunakan kembali plastik itu sebagai jalan keluar dari masalah sampah plastik, akan tetapi kita harus mulai dengan mengurangi pemakaian plastik sejak mulai awal,” kata Jacqueline di Kuta, Sabtu.
Komitmen mengurangi pemakaian plastik pada barang-barang produksi maupun kemasan produk diungkapkan perwakilan perusahaan multinasional yang mengikuti kegiatan bersih pantai dan laut maupun forum OOC 2018. Hal itu disampaikan Public Affairs and Communication DirectorCoca ColaIndonesia Triyono Prijosoesilo dan Head of Corporate Communications of Unilever Maria Dewantini Dwianto dalam jumpa media di Kuta.
Menurut Triyono, perusahaan berperan dalam mengurangi sampah plastik sejak dari produksi. Coca Cola menerapkan sistem dan teknologi inovasi yang memungkinan Coca Cola memproduksi botol plastik berkualitas namun lebih sedikit menggunakan plastik.