Elemen Masyarakat Di Surabaya Wajib Berantas Sarang Nyamuk
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan berbagai upaya untuk memberantas sarang nyamuk penyebab datangnya penyakit demam berdarah (DBD). Apalagi, mendekati musim hujan, air hujan yang tertampung dalam wadah bisa menjadi sarang nyamuk.
Maka dari itu, melalui apel gebyar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pemkot mengajak seluruh elemen masyarakat untuk maju bersama memberantas sarang nyamuk.
Usai menggelar apel gebyar PSN di lapangan Gedung Islamic Center, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, pada Kamis (1/11/2018) bersama jajaran, kemudian melakukan peninjauan jentik nyamuk ke rumah-rumah warga di Putat Jaya. Pada kesempatan itu, ia memberi imbauan kepada masyarakat, agar lebih teliti lagi dalam membersihkan tempat-tempat yang bisa digunakan nyamuk bersarang. Menurutnya, penyakit demam berdarah bisa dicegah dan dihindari. Asal, masyarakat benar-benar teliti terhadap kebersihan.
“Saya berharap seluruh warga Surabaya bisa menurunkan angka penderita DBD. Meski setiap tahun turun, cuma saya ingin tidak ada DBD. Kadang ada botol, bekas gelas pecah, nah itu sering kemudian jadi tampungan air. Di situlah nyamuk biasanya bertelur,” kata Wali Kota Risma.
Untuk itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini berharap kepada masyarakat agar tidak mengesampingkan tempat-tempat atau wadah yang bisa digunakan nyamuk bersarang. Bahkan, untuk mendukung langkah pemerintah, ia mengaku telah mengirimkan surat edaran kepada masyarakat. Dengan tujuan, terjalin sinergi antara pemerintah dengan warga untuk bergerak bersama memberantas sarang nyamuk.
“Dua bulan yang lalu, saya sudah buat edaran ke seluruh RT dan RW, dan akan diulangi lagi gebyar PSN, karena sudah mendekati musim hujan. Nanti juga akan dibuat lagi edaran untuk seluruh warga Surabaya,” ujarnya.
Terlebih lagi, Wali Kota Risma mengungkapkan pihaknya juga telah memberi arahan kepada jajaran di kelurahan dan kecamatan agar ke depannya, kerja bakti tidak hanya difokuskan pada kantor pemerintahan, jalan raya atau saluran. Namun, ia meminta juga difokuskan pada tempat-tempat umum. Seperti tempat ibadah dan sekolah-sekolah.
“Biasanya kelurahan dan kecamatan melakukan kerja bakti bersama. Tapi saya berharap tempat-tempat ibadah, sekolah, masjid dan gereja juga dilakukan. Kadang juga rumah-rumah kosong itu, makanya saya minta para camat, lurah bisa masuk ke rumah-rumah kosong itu,” tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan, setiap tahun Angka Bebas Jentik (ABJ) nyamuk ini semakin menurun. Namun, untuk beberapa kelurahan masih mendominasi angka ABJ tersebut, terutama di sekolah-sekolah, perkantoran dan perumahan. “Tiap tahun di Surabaya angka bebas jentik semakin turun. Seperti tahun kemarin 2017, angka ABJ mencapai 325. Namun 2018, turun menjadi 311,” katanya.
Kendati demikian, lanjut Febria, Wali Kota Risma mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi memberantas sarang-sarang nyamuk. Bahkan, kata dia, Pemkot Surabaya telah mengirimkan surat edaran imbauan kepada masyarakat. Harapannya, biasa terus terjalin sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Sehingga tidak ada lagi warga Surabaya yang terkena penyakit demam berdarah.
“Tahun ini, sudah dua kali mengirim surat edaran imbauan pemberantasan sarang nyamuk ke warga, dana akan dibuat lagi edaran bahakn setiap oekan, agar warga semakin peduli dengan lingkungannya," katanya.
Sementara juru pemantau jentik (jumantik) yang ada di RT atau rukun tetangga mulai rutin memeriksa ke rumah-rumah warga. Paling tidak setiap tiga hari seklai warga diminta melaporkan ada atau tidak jentik di tempat penampungan air. Setiap rumah diberi kartu untuk diisi oleh pemilik rumah terkait ada tidaknya jentik di penampungan air.
Cara lain untuk menghilangkan sumber nyamuk, seperti di RT 04 /RW 03 Kelurahan Gunungn Anyar Tambak, Kecamatan Gunung Anyar, seluruh saluran air atau selokan di wilayah itu dibersihkan atau dikeruk. Dengan pengerukan saluran air, aliran ari ke saluran besar menuju laut lepas lebih lancar, sehingga sarang nyamuk hilang.