PADANG, KOMPAS Hujan dengan intensitas lebat yang mengguyur Padang, Sumatera Barat, Jumat (2/11/2018), sejak siang hingga sore menimbulkan banjir di enam kecamatan di Kota Padang. Selain merendam dan merusak rumah warga, banjir memutus dan menghanyutkan sejumlah jembatan.
Operasional kereta api Bandara Internasional Minangkabau dan kereta penumpang Padang-Pariaman terhenti selama satu jam karena jembatan rel kereta terendam banjir.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Operasional Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, banjir melanda Kecamatan Lubuk Kilangan, Kecamatan Lubuk Begalung, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kecamatan Padang Selatan, Kecamatan Padang Utara, dan Kecamatan Pauh.
Banjir terjadi sejak pukul 14.00 hingga sekitar pukul 16.00. Hingga Jumat pukul 19.00, belum ada laporan korban jiwa. Namun, banjir dengan ketinggian 80-150 sentimeter itu merendam sekitar 600 rumah warga, menghanyutkan satu jembatan, dan memutuskan dua jembatan lain.
Jebol dinding
Pantauan Kompas di Kelurahan Alai Parak Kopi, Padang Utara, banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Banjir Kanal Banda Bakali. Permukiman warga terendam hingga setinggi 1 meter. Kerasnya hantaman banjir membuat sejumlah dinding rumah warga di kawasan itu jebol.
”Barang-barang seperti pakaian dan perabotan rumah saya rusak,” kata Yeni Salman (43), seorang warga.
Pukul 16.30, banjir di kawasan itu surut. Warga bergotong royong mengeluarkan pakaian, perabotan rumah, seperti kasur, kursi, peralatan elektronik, serta barang-barang lain yang bisa diselamatkan. Mereka mulai membersihkan rumah dari sisa air banjir bercampur lumpur.
”Sejak 15 tahun tinggal di sini, baru kali ini kejadian banjir yang sampai membuat rumah saya rusak,” kata Muhammad Ujang (41), warga Alai Parak Kopi.
Mengingat hari sudah sore dan belum bisa tuntas membersihkan rumah, Ujang dan keluarganya memilih mengungsi di mushala terdekat.
Peringatan BMKG
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Yudha Nugraha mengatakan, sejak Jumat hingga dua hari ke depan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di Padang.
Puncak hujan akan terjadi pada Jumat dan Sabtu. Hujan terjadi mulai siang hingga malam hari.
”Masyarakat kami imbau untuk waspada. Hujan yang terjadi hampir setiap hari meningkatkan kejenuhan daya tampung air pada tanah sehingga rentan terjadi longsor pada tempat yang curam dan banjir pada bantaran sungai,” ujar Yudha. (ZAK)