BOJONEGORO, KOMPAS - Kepolisian Resor Bojonegoro, Jawa Timur, langsung bergerak cepat menindaklanjuti dan mendalami dugaan kasus penganiayaan di lingkungan sekolah SMK 1 Siang Bojonegoro. Apalagi video tindak kekerasan itu, menjadi viral di media sosial termasuk lewat sejumlah grup Whatsapps. Empat pelaku penganiayaan yang diburu polisi, diketahui belum pulang ke rumah masing-masing.
Penganiayaan terhadap siswa itu terjadi Jumat (2/11/2018) di kamar mandi sekolah . Korban DS (17), asal Kecamatan Balen. Dalam video berdurasi 30 detik tersebut, terlihat seorang siswa berseragam sekolah warna oranye kombinasi biru dihajar beberapa siswa lain. Wajah DS berlumuran darah. DS sudah mengucapkan kata "ampun mas, ampun", tetapi para pelaku masih terus menyerangnya termasuk menendang muka DS.
Kepala Kepolisian Resor Bojonegoro, Ajun Komisaris Besar Ary Fadli Sabtu (3/11/2018) menyatakan kasus itu masih terus didalami, beberapa saksi diperiksa, empat siswa pelaku penganiayaan masih dicari. "Mereka dicari di rumah, tetapi sampai saat ini belum pulang. Motifnya masih diselidiki, permasalahan itu juga masih didalami," katanya.
Guru SMK 1 Siang Bojonegoro, Yeti Pritanandini menuturkan awalnya korban mengaku habis terjatuh di kamar mandi. Korban langsung dibawa ke Puskesmas Kota Bojonegoro untuk mendapatkan perawatan. Darah segar terus mengucur dari wajahnya. "Lukanya parah, ada delapan jahitan," tuturnya.
Korban diizinkan pulang setelah mendapatkan perawatan di puskesmas dan kondisinya membaik. Belakangan DS mengaku dihajar teman temannya. Orangtua DS langsung melaporkan ke Polres Bojonegoro.
Sementara dalam video yang beredar, DS terlihat mengenakan sandal jepit, ia jongkok di toilet saat ditendang pelaku. Pelipis kanannya berdarah, ia berusaha menangkis tendangan pelaku.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur di Bojonegoro Sumiarso memastikan kejadian itu di SMK Siang Bojonegoro. Kepala SMK Siang Bojonegoro Wik Usodo diminta segera membuat laporan rinci, apalagi kasus itu telah ditangani polisi.
Dalam video yang berdar ada keterangan kalimat berbunyi, "Lagi potret buram dunia pendidikan. Kemaren terjadi penganiayaan sesama pelajar semoga menjadi pelajaran bagi kita semua. Infonya korban anak balen dekat koramil, TKP di SMK Siang."