Komunitas Sopir Taksi Daring Kalsel Minta Perlindungan
Oleh
Jumarto Yulianus
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Komunitas sopir taksi daring Kalimantan Selatan menggelar aksi damai di Kota Banjarmasin, Selasa (6/11/2018). Mereka meminta jaminan perlindungan dalam beroperasi di wilayah Kalimantan Selatan.
Dalam aksinya, sopir taksi daring yang tergabung dalam Forum Driver Online Kalsel berorasi di depan Gedung DPRD Provinsi Kalsel di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Mereka membawa spanduk yang bertuliskan tuntutan mereka kepada pemerintah dan operator.
Ketua Forum Driver Online (FDO) Kalsel Pandu Setiawan mengatakan, para sopir taksi daring di Kalsel masih kerap diintimidasi dan dipersekusi ketika beroperasi di daerah tertentu, terutama di kawasan Bandar Udara Syamsudin Noor, Banjarbaru.
”Karena itu, kami minta kepada instansi terkait untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan untuk melakukan aktivitas sebagai driver online di Kalsel. Kami juga warga negara yang mempunyai hak asasi untuk mencari nafkah di negeri ini,” katanya.
Menurut Pandu, sudah ada kesepakatan bersama terkait tapal batas penjemputan penumpang di kawasan bandara. Selama ini, para sopir taksi daring menaati kesepakatan itu. ”Namun, saat kami menjemput di luar tapal batas pun masih saja diintimidasi dan dipersekusi. Kami menuntut keadilan,” ujarnya.
Saat ini, jumlah sopir taksi daring di Kalsel sekitar 2.400 orang. Mereka umumnya beroperasi di wilayah Banjarmasin, Banjarbaru, Martapura, dan Pelaihari.
Di hadapan Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalsel Supian HK, para sopir taksi daring menyampaikan enam butir pernyataan sikap, yaitu mengutuk keras segala bentuk kekerasan kepada sopir taksi daring, meminta aturan tapal batas operasional di bandara ditaati, meminta jaminan kenyamanan dan keamanan dalam beroperasi.
FDO Kalsel juga menuntut kasus kekerasan terhadap sopir taksi daring yang sudah masuk ke kepolisian segera ditindaklanjuti, menginginkan payung hukum untuk menaungi dan melindungi kegiatan taksi daring di lapangan, serta meminta operator Grab dan Gocar untuk meninjau kembali sistem yang diberlakukan dalam rangka menjamin kesejahteraan para sopir selaku mitra.
Supian HK mengatakan, aspirasi dari para sopir taksi daring akan ditampung dan ditindaklanjuti. ”Kami akan segera memanggil semua pihak terkait untuk mencari jalan keluar terbaik. Nanti kami akan duduk bersama membahas persoalan ini supaya kesepakatan bersama yang dihasilkan tidak merugikan pihak mana pun,” katanya.