Dua Program Kabupaten Klungkung Raih Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik
Oleh
Ayu Sulistyowati
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) dan program Beli Mahal Jual Murah (Bima Juara) dari Kabupaten Klungkung, Bali, mendapat apresiasi pemerintah pusat. Kedua program tersebut mendapatkan penghargaan dan masuk Top 40 Sistem Inovasi Pelayanan Publik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersyukur dengan penghargaan ini. ”Terima kasih masyarakat yang mendukung dua program ini sehingga diapresiasi pemerintah pusat dan masuk 40 inovasi daerah terbaik,” kata Suwirta, di Denpasar, Rabu (7/11/2018) petang, beberapa saat setelah datang dari Jakarta melalui Bandara Internasional Ngurah Rai.
Suwirta menerima dua penghargaan Top 40 Sistem Inovasi Pelayanan Publik di Jakarta pada Rabu pagi di Gedung Kementerian PANRB saat The International Public Service Forum di Assembly Hall Jakarta Convention Center.
Penghargaan diberikan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri PANRB Syafruddin. Sebagai bupati, ia berharap inovasi terus bergulir dan mampu menyejahterakan masyarakat.
TOSS merupakan program yang bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Teknik PLN Jakarta. Kerja sama tersebut membawa Pemerintah Kabupaten Klungkung menjadi pelopor pembangkit listrik tenaga sampah skala industri pertama di Indonesia.
Sementara Bima Juara merupakan inovasi antara Pemkab Klungkung dan Koperasi Unit Desa (KUD). Program Bima Juara dapat mencegah petani Klungkung mengalami kerugian. Program ini melarang petani menjual berasnya kepada tengkulak. Sebagai gantinya, KUD akan membeli beras tersebut dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasaran.
Program TOSS memiliki metode yang dapat mengubah sampah menjadi briket menggunakan mesin bioactivator. Kemudian, briket tersebut dijual kepada pihak Indonesia Power atau digunakan sendiri. Mesin tersebut berdaya tampung 1 ton sampah, lalu diolah menghasilkan 600 kilogram briket. Dari jumlah briket tersebut, dapat dihasilkan listrik setara 400 kWh.
Listrik 400 kWh tersebut dapat memenuhi kebutuhan listrik 40 rumah selama 24 jam. Sementara dalam sehari Klungkung dapat menghasilkan 60 ton sampah dan itu setara dengan 1.300 kWh atau 1,2 megawatt dan cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik 120 rumah selama 24 jam.
Sejahterakan petani
Selanjutnya, program Bima Juara bertujuan menyejahterakan petani. Program ini mewajibkan petani menjual gabahnya kepada KUD dengan harga lebih tinggi dari harga normal. Normalnya 1 kilogram gabah dijual seharga Rp 3.750, lalu pemkab membeli dengan harga tinggi Rp 4.500. ”Dengan demikian, petani lebih untung menjualnya kepada kami daripada menjual kepada tengkulak,” lanjutnya.
Gabah tersebut kemudian diolah menjadi beras dan dijual kepada pegawai negeri Pemkab Klungkung, sementara di pasaran harganya sudah Rp 11.000 per kg. Dalam setahun, Klungkung dapat menghasilkan sekitar 18.000 ton beras.
”Semoga ke depan kami bisa menjual beras tersebut tidak hanya kepada ASN, tapi juga kepada masyarakat umum,” ujar Suwirta.
Ia menceritakan pertemuannya dengan Wapres Jusuf Kalla yang menjelaskan program terpilih karena memenuhi semua kriteria.
Suwirta menyebutkan, kriteria pemilihan ini ialah, pertama, program yang memiliki nilai unik. Kedua, sudah dilaksanakan lebih dari setahun. Ketiga, program tersebut berpotensi untuk dikembangkan. Keempat, program tersebut dapat dengan mudah diduplikasi oleh daerah lain.
”Nah, Pemkab Klungkung sudah memenuhi keempat kriteria tersebut dan Pak Jusuf Kalla bangga dua program ini bisa lolos pada sesi penyisihan dan masuk top 40 program terbaik 2018,” ucap Suwirta tentang pengalaman di Jakarta itu.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.