SIDOARJO,KOMPAS - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Distribusi Jawa Timur berencana membangun 11 pembangkit listrik tenaga surya di 11 pulau terluar di provinsi itu. Kebijakan ini untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat di daerah kepulauan terluar yang belum terjangkau infrastruktur kelistrikan dan meningkatkan rasio elektrifikasi.
General Manajer PT PLN Distribusi Jatim Bob Saril mengatakan, 11 pulau itu semuanya berada di wilayah Madura yakni Pulau Tonduk, Guwa-Guwa, Paleat, Saubi, Sabuntan, Pegerungan Kecil, Sakala, dan Masakambing. Selain itu juga di Pulau Raas, Kangean, dan Sepanjang.
“Tiga pulau terakhir itu sebenarnya sudah teraliri listrik dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD). Rencananya akan diganti dengan tenaga surya karena biayanya lebih rendah,” ujar Bob di sela acara diskusi publik tentang ketahanan energi nasional di Universitas Sunan Giri Surabaya, Kamis (8/11/2018).
Bob Saril mengatakan pembangunan PLTS di 11 pulau di Madura ini telah memasuki proses tender dan segera diumumkan pemenang lelangnya. Pembangkit dengan nilai investasi mencapai Rp 55 miliar ini diharapkan mulai dikerjakan sebelum akhir tahun. Satu pulau satu PLTS dengan kapasitas daya listrik yang dihasilkan mencapai 100 kwp (kilowatt-peak) per unit.
Dengan daya 100 kwp diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik bagi 1.000 rumah tangga. Dengan terpenuhinya kebutuhan energi listrik di 11 pulau terluar, diharapkan mampu meningkatkan rasio elektrifikasi di Jatim yang saat ini 96,9 persen menjadi 98 persen di 2019.
Bob Saril menambahkan ada sejumlah alasan pemilihan PLTS untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah pulau terluar Jatim. Salah satunya karena biaya investasinya relatif terjangkau. Selain itu pemeliharaannya mudah dan bisa dilakukan dengan pemantauan jarak jauh.
Tenaga surya termasuk energi baru terbarukan yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan energi fosil. Selain ramah lingkungan, tenaga surya juga mudah diperoleh dan berkesinambungan.
Ketua Komisi VII DPR RI Ridwan Hisyam yang juga hadir diacara diskusi mengatakan pihaknya mendukung upaya pemerintah mengembangkan energi baru terbarukan karena ramah lingkungan. Potensi sumber energinya juga berlimpah seperti energi bayu, surya, air, hingga sampah.
“Komisi VII sedang berupaya merampungkan penyusunan undang undang tentang energi baru terbarukan supaya implementasinya bisa lebih luas,” ucap Ridwan.