BATU, KOMPAS — Pembangunan bandara baru di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ditargetkan dimulai tahun depan. Saat ini, masih ada kendala soal pembebasan lahan yang tinggal sedikit.
Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, Kamis (8/11/2018), mengatakan, jika pembebasan lahan telah tuntas, pembangunan bandara segera dikerjakan. Pembangunan bandara dibiayai sepenuhnya oleh PT Gudang Garam Tbk.
”Setelah ada kabar di sana mau dibangun bandara, harga tanah di wilayah setempat naik. Agak kewalahan investornya. Jadi, mereka minta bantuan pemerintah untuk dilakukan appraisal agar harganya pas,” katanya di sela-sela Konferensi Populasi dan Kesehatan Dua Tahunan Asia Tenggara, di Batu, Jawa Timur.
Tanpa menyebut secara detail berapa persen lahan yang masih alot pembebasannya, Syaifullah mengatakan bahwa bandara tersebut nantinya akan dipakai untuk umum. Meski semua biaya pembangunannya murni dari pihak swasta, pengelolaannya tetap dilakukan oleh Angkasa Pura.
Bandara Kediri juga diharapkan punya peran strategis untuk melayani masyarakat Jawa Timur kawasan barat. Selama ini, untuk bepergian, mereka harus melalui Bandara Juanda di Sidoarjo.
Seperti diketahui, sejauh ini belum ada bandara untuk melayani masyarakat Jatim wilayah barat. Bandara Iswahyudi, Madiun, diperuntukkan bagi militer. Sementara wilayah timur dilayani Bandara Blimbingsari di Banyuwangi dan Notohadinegoro di Jember.
Adapun wilayah selatan dilayani oleh Abdulrahman Saleh di Malang. Untuk wilayah kepulauan dilayani oleh Bandara Trunojoyo di Sumenep. ”Untuk wilayah tengah dilayani Djuanda,” katanya.
Bandara Kediri sendiri masuk ke dalam salah satu proyek strategis nasional. Menurut informasi, pihak Gudang Garam telah mengucurkan dana Rp 1 triliun untuk pembangunan bandara yang menurut rencana berlokasi di sisi barat Sungai Brantas itu.
Di Kediri, pihak Gudang Garam belum bersedia berkomentar tentang rencana pembangunan bandara ini. Kepala Bidang Humas PT Gudang Garam Tbk Iwhan Tri Cahyono yang dihubungi melalui Whatsapp hanya berkomentar bahwa sementara ini belum ada informasi kapan pihaknya akan memberikan keterangan resmi kepada media.