Seorang Warga Meninggal Tertimbun Longsoran di Pariaman
Oleh
Ismail Zakaria
·2 menit baca
PARIAMAN, KOMPAS — Material longsor menimpa satu rumah yang ditempati lima orang warga di Dusun Sawah Pasir, Desa Sintuk, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Jumat (9/11/2018). Akibatnya, satu orang meninggal, dua luka, dan rumah tersebut mengalami rusak berat.
Kepala Desa Sintuk Artoni saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat siang, mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 05.30. Saat itu, lima penghuni rumah, yakni pasangan suami-istri Syahrial (51) dan Roslaini (50), serta ketiga anaknya, yakni Fresti (25), Sawitri (23), dan Sri Wahyuni (17), berada di rumah.
Menurut Artoni, longsor datang tiba-tiba sehingga tidak semua penghuni rumah yang berlokasi sekitar 31 kilometer utara Kota Padang itu keluar dengan cepat. Roslaini dan Fresti bisa keluar tanpa luka, sementara Syahrial mengalami luka di lengan kiri.
”Adapun Sri sedang berada di kamar mandi dan ikut tertimbun material longsor. Tetapi hanya badan, sementara kepalanya tidak ikut tertimbun sehingga dia masih bisa bertahan. Saat ini, Sri dirawat secara intensif di rumah sakit, sedangkan Sawitri yang masih tidur tertimbun dan saat ditemukan sudah meninggal dunia,” tutur Artoni.
Pantauan Kompas, longsor terjadi pada tebing setinggi sekitar 20 meter yang berada tepat di belakang rumah Syahrial. Material longsor berupa tanah dan pohon masuk dan merusak dua ruangan di bagian belakang rumah tersebut. Kuatnya hantaman longsor juga membuat rumah Syahrial miring di sisi kiri.
Menurut Artoni, longsor diduga dipicu hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak Kamis malam dan terus berlangsung hingga saat kejadian. Ditambah lagi kondisi tanah yang ringkih akibat gempa besar yang pernah mengguncang Sumbar, termasuk Pariaman, beberapa tahun silam.
Hingga Jumat siang, warga terus berdatangan, baik untuk melayat maupun melihat langsung dampak longsor. Sekitar pukul 14.00, prosesi penanganan jenazah Sawitri hingga pemakaman dilakukan.
Turut hadir dalam prosesi itu Wali Kota Pariaman Genius Umar dan wakilnya, Mardison Mahyuddin. Syahrial dan keluarganya tidak bisa menutupi kesedihan atas kejadian tersebut.
Bahkan, ketika Genius menyerahkan santunan uang senilai Rp 20 juta, Syahrial terlihat menangis. ”Kami turut berduka cita dan berharap uang santunan ini bisa meringankan duka Syahrial dan keluarga. Adapun untuk pembersihan material longsor yang masih ada di dalam rumah Syahrial akan kami lakukan Sabtu besok. Alat berat sudah datang,” kata Genius.