Para Dubes Gelar Acara Diplomatic Tour for Lombok’s
Oleh
KHAERUL ANWAR
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Para duta besar dan diplomat negara sahabat menggelar Diplomatic Tour for Lombok’s Recovery selama 9-11 November 2018. Tujuannya, antara lain, untuk berwisata ke berbagai obyek wisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan mendorong pemulihan kembali aktivitas pariwisata Lombok yang terdampak gempa Juli-Agustus lalu.
Para dubes mengawali kegiatan Jumat (9/11/2018) sore dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Darusssalam, Dusun Karang Langu, Desa Tanjung, Lombok Utara. Masjid ini termasuk bangunan yang rusak berat akibat gempa.
”Ini merupakan bagian dari wujud kepedulian para dubes terhadap recovery Lombok yang dilanda musibah gempa, sekaligus kepedulian luar negeri melalui para dubesnya di Indonesia,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir dalam sambutannya sebelum acara peletakan batu pertama pembangunan masjid itu.
Wamenlu mengatakan, kepedulian para dubes terhadap pembangunan masjid karena merupakan satu fasilitas umum dan tumpuan harapan masyarakat sebagai sarana untuk beribadah, selain sebagai solidaritas sesama Muslim dan sesama manusia mengingat banyak saudara non-Muslim menyumbang untuk pembangunan masjid itu. Total dana rehabilitasi dan rekonstruksi masjid itu sebesar Rp 450 juta yang dikumpulkan Asosiasi Duta Besar Luar Negeri di Indonesia.
Kedatangan para dubes juga untuk membantu memulihkan dan meningkatkan citra positif pariwisata Lombok. ”Saya akan mengajak para dubes untuk men-twit melalui akun Twitter masing-masing untuk mempromosikan Lombok saat ini aman untuk dikunjungi,” ujar Wamenlu.
Hal senada dikatakan Azis Nurwahyudi, Direktur Diplomasi Publik Kemlu RI, melalui keterangan persnya. ”Melalui para dubes dan diplomat negara sahabat, dikatakan dunia internasional bisa melihat Indonesia bangkit setelah musibah gempa,” ucapnya.
Rombongan dubes dan diplomat negara sahabat untuk Indonesia yang berkunjung ke Lombok, Jumat malam, juga menghadiri jamuan makan malam dari Gubernur NTB Zulkieflimansyah di pendopo Gubernur NTB. Hadir malam itu adalah Dubes Austria Helen Steinhausl, Dubes Azerbaijan Tamerlan Garayev, Dubes Serbia Slobodan Marinkovic, Dubes Thailand SongPhol Sukchan, Dubes Vietnam Pham Vinh Quang, serta korps diplomatik Mesir, Maroko, dan Suriname.
Gubernur NTB mengajak para dubes untuk melirik potensi NTB sebagai tambang potensial berinvestasi, antara lain Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kute, Lombok Tengah, yang sarana, prasarana penginapan, dan infrastruktur jalan dalam proses pembangunan.
Kehadiran para dubes memberi pesan kuat bahwa NTB mulai pulih. ”Kami optimistis, dengan berbenah, NTB menjadi sebuah daerah yang maju,” ucap Zulkieflimansyah.
AM Fahir dalam sambutan balasannya mengatakan, banyak dubes yang ingin datang ke NTB perihal sejumlah obyek wisata di Lombok khususnya kendati menunda kunjungan karena adanya sejumlah agenda.
Para dubes yang hadir saat ini akan menikmati keindahan sejumlah obyek wisata, seperti Gili Terawangan, Lombok Utara, dan KEK Mandalika, Kute. Para dubes mengambil foto daerah dan destinasi yang dikunjungi, kemudian akan dipublikasikan melalui media sosial masing-masing.