SURABAYA, KOMPAS — Bangunan-bangunan tua dan bersejarah di wilayah Surabaya utara yang memiliki nilai seni dan sejarah tinggi membuat Pemerintah Kota Surabaya bersama empat perusahaan cat terpanggil untuk melakukan pembenahan. Nantinya, kawasan tersebut akan dijadikan sebagai kawasan cagar budaya sekaligus menambah obyek wisata sejarah di Kota Pahlawan ini.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pengecatan di kawasan kota tua Surabaya dilakukan agar ada pembaruan di Kota Pahlawan. Tujuannya, lanjut dia, mempercantik kawasan agar menjadi destinasi wisata, baik untuk warga Surabaya maupun luar Surabaya. ”Kalau tempatnya bagus, orang dari luar Surabaya datang sekalian belanja di sini karena di kawasan ini ada Pasar Slompretan dan Pasar Pabean serta kawasan wisata religi Ampel,” ujarnya seusai melakukan simbolisasi pengecatan bersama perwakilan dari empat perusahaan cat, Sabtu (10/11/2018).
Menurut Risma, seusai Parade Juang Surabaya 2018 pada Minggu (11/11) yang dimulai dari Tugu Pahlawan hingga Taman Bungkul sejauh 6 kilometer, kawasan Surabaya utara sebagai pusat perdagangan sangat indah dari segi bangunannya dan masih banyak ornamen asli untuk kemudian dipercantik melalui sentuhan cat yang unik dan berwarna-warni.
Di kawasan ini bahkan terdapat beberapa kawasan sesuai arsitektur bangunan, seperti kawasan Eropa, Arab dan China. ”Dahulu, ketika membangun semua bangunan yang ada sampai sekarang, warnanya biasa saja dan orang tidak terlalu perhatikan. Akan tetapi, begitu warnanya berubah, orang justru semakin tertarik,” tutur Risma.
Pengecatan warna yang unik seperti yang diinginkan perempuan wali kota pertama di Surabaya itu benar adanya. Hal itu terlihat ketika dirinya memberi masukan kepada salah satu perusahaan perwakilan cat agar memberi sentuhan warna yang terang pada bangunan di seberang jalan bagian atas.
Menurut dia, kawasan kota lama dipilih karena dinilai memiliki potensi wisata yang apikdan baru bagi warga Surabaya. Selain itu, kawasan ini menjadi lebih hidup utamanya di malam hari, apalagi tiga tahun terakhir kawasan itu mulai banyak dikunjungi pada malam hari untuk sekadar berfoto.
Sinergitas yang dibangun pemkot bersama perusahaan dan warga membuat Wali Kota sarat prestasi ini berharap kawasan Surabaya utara akan menjadi tempat wisata yang terawat dengan baik serta meningkatkan perekonomian warga.
Sebagai awalan pembenahan kawasan kota lama, rumah Abu Han yang terletak di Jalan Karet 72 akan direvitalisasi. Kemudian, dilanjutkan ke beberapa titik, antara lain rumah Jalan Panggung 19, rumah belakang ruko Jalan Karet 63 (bantaran Sungai Kalimas) dan Toko Yanmar (eks rumah Kadin) Jalan Kembang Jepun.