SITUBONDO, KOMPAS — Sekitar 460 personel TNI Angkatan Darat dan Singapores Armed Force (SAF/Angkatan Darat Singapura) menggelar latihan bersama di Komando Pendidikan Latihan Tempur Resimen Induk Daerah Militer V/Brawijaya, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur. Kedua angkatan bersenjata akan berlatih melakukan pertempuran darat untuk peningkatan kapasitas kedua angkatan bersenjata.
Latihan Bersama Safkar Indopura diikuti oleh 290 personel TNI AD dan 170 personel dari SAF. Mereka akan berlatih selama delapan hari sejak 12 November hingga 19 November 2018.
Ditemui di Situbondo, Senin (12/11/2018), Kepala Penerangan Daerah Militer V/Brawijaya Kolonel (Inf) Singgih Pambudi Arinto mengatakan, materi latihan yang akan dijalani meliputi latihan silang (cross training) dalam materi taktik dan menembak, serta latihan taktis pasukan infanteri mekanis.
”Dalam latihan ini, TNI AD mengerahkan kendaraan tempur Anoa APC (armoured personel carrier/kendaraan tempur angkut) dan Anoa komando. Kendaraan tempur tersebut dilengkapi sistem kendali otomatis dan dilengkapi senapan mesin kaliber 12,7 milimeter, serta senapan mesin kaliber 7,2 milimeter dengan granat C1540 PGL,” ujarnya.
Dalam salah satu sesi latihan juga akan dipamerkan kendaraan tempur recovery yang merupakan variasi kendaraan tempur Anoa yang dilengkapi dengan crane. Kendaraan ini memiliki fungsi untuk menderek dan merawat Anoa lain yang mengalami kerusakan.
Tak hanya itu, TNI AD juga akan menampilkan main battle Tank Leopard. Kendaraan tempur itu merupakan kendaraan buatan Jerman.
Kendaraan tersebut dibekali meriam Smoothbore kaliber 120 milimeter. Tank tersebut merupakan tank terbesar yang dimiliki Indonesia.
Adapun Singapura akan menampilkan berbagai senapan mesin, antara lain SAR 21 dan senjata antitank matador.
”Latihan kedua negara ini tidak hanya di bidang kemiliteran. Kami juga akan menggelar kegiatan olahraga bersama dan pergelaran kebudayaan antarnegara,” ujar Singgih.