Elpiji untuk Rakyat Miskin Banyak Dipakai Pengusaha Rumah Makan
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
BOYOLALI, KOMPAS — Sebanyak 1.060 tabung elpiji 3 kilogram disalahgunakan pengusaha rumah makan dan pengolahan makanan di Boyolali, Jawa Tengah. Elpiji bersubsidi yang ditujukan bagi masyarakat miskin itu justru digunakan untuk kegiatan usaha.
Unit Manager Communication and CSR Marketing Operation Region IV Pertamina Andar Titi Lestari mengatakan, 1.060 tabung elpiji 3 kg yang disalahgunakan itu ditemukan di 219 lokasi rumah makan dan usaha pengolahan makanan di Kabupaten Boyolali. Temuan itu didapatkan dari hasil inspeksi Tim Monitoring Penyaluran Elpiji 3 kg yang dilakukan Kepolisian Resor Boyolali bersama Pertamina dan pemerintah kabupaten setempat dalam rentang waktu 23 Oktober-11 November 2018.
”Dari 1.060 tabung itu, estimasi penggunaan dalam satu bulan mencapai 23.000 tabung atau setara dengan 70 metrik ton elpiji,” katanya di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (13/11/2018).
Menurut Andar, penggunaan elpiji 3 kg yang tidak tepat sasaran itu menjadi salah satu pemicu kerap terjadi kelangkaan elpiji 3 kg di Boyolali. Pasalnya, elpiji 3 kg itu sebenarnya diperuntukan hanya bagi warga miskin atau tidak mampu.
”Kami terus mengimbau kepada masyarakat dan para pengusaha bahwa Pertamina saat ini memiliki elpiji nonsubsidi, yaitu bright gas dengan ukuran tabung 5,5 kg, 12 kg, serta ukuran 50 kg yang diperuntukan bagi warga mampu,” ujarnya.
Menurut Kepala Satuan Sabhara Polres Boyolali AKP Edi Sukamto, dari hasil temuan Tim Monitoring Penyaluran Elpiji 3 kg, satu rumah makan bisa memiliki 6 bahkan hingga 20 tabung elpiji 3 kg. Sebagian pemilik rumah makan mengaku bisa mendapatkan tabung sebanyak itu dari pinjaman orang lain. Dari temuan itu, pengguna diberikan pemahaman agar beralih ke tabung 5,5 kg. ”Setelah diberi pemahaman, mereka mau beralih ke tabung 5,5 kg atau elpiji non- subsidi,” katanya.
Sales Eksekutif LPG Rayon V Pertamina Adeka Sangtraga menambahkan, agar tidak menggunakan elpiji bersubsidi untuk kegiatan usaha rumah makan, Pertamina telah menukar tabung-tabung 3 kg milik pengusaha dengan tabung bright gas 5,5 kg. Dua tabung elipiji 3 kg ditukarkan dengan satu tabung elpiji bright gas 5,5 kg. ”Sebanyak 474 tabung bright gas 5,5 kg telah disalurkan kepada pengusaha rumah makan dan pengolahan makanan di 219 tempat usaha tadi,” ucapnya.
Adeka mengatakan, sebagian pengusaha mengaku mendapatkan banyak tabung elpiji 3 kg karena dipinjami pihak pengecer elpiji. Karena itu, pihak pangkalan elpiji telah diminta menertibkan masing-masing pengecer mereka. Pertamina akan memberikan sanksi kepada pihak pangkalan jika pengecer mereka terus menyalurkan elpiji 3 kg untuk rumah-rumah makan. Selain rakyat miskin, elpiji 3 kg ini boleh dipakai pelaku usaha berskala mikro.