Indonesia-Singapura, 30 Tahun Tingkatkan Kapasitas Tentara
Oleh
Angger Putranto
·3 menit baca
SITUBONDO,KOMPAS - Tahun ini menjadi tahun ke-30 kerjasama antara Angkatan Darat Indonesia dan Singapores Armed Force. Kedua angkatan bersenjata sepakat untuk terus mempererat hubungan untuk peningkatan kapasitas, kapabilitas, dan profesionalitas anggotanya.
Selama 30 tahun, TNI Angkatan Darat dan Singapores Armed Force (SAF/Angkatan Darat Singapura) rutin menggelar latihan bersama. Selain untuk mempererat hubungan kedua negara, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk saling belajar dan mengaplikasikan taktik dan teknik latihan tempur.
Di tahun ke-30, latihan dipusatkan di Komado Pendidikan Latihan Tempur Resimen Induk Daerah Militer V/Brawijaya, Asembagus, Situbondo. Latihan bersama (Latma) Safkar Indopura tersebut dibuka oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Tatang Sulaiman dan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Singapura Brigadir Jenderal Siew Kum Wong, Senin (12/11/2018).
"Usia 30 tahun tentunya merupakan usia yang cukup dewasa dalam membina hubungan kerja sama dua negara. Latihan bersama ini diharapkan dapat terus dilaksanakan sekaligus menjadi sarana untuk memelihara dan mempererat hubungan kedua Angkatan Darat khususnya bagi generasi kedua negara yang akan datang," ujar Tatang.
Tatang mengatakan, interaksi antar prajurit peserta latihan dapat menjadi ruang yang efektif dan efisien dalam membangun komunikasi dan berbagi pengalaman. Latihan bersama juga diharapkan dapat menumbuhkan sikap saling percaya, saling mengerti serta saling menghargai antar kedua Angkatan Darat.
TNI AD dan SAF, lanjut Tatang, menyadari upaya membangun kepercayaan diri yang kokoh amat penting dalam menjalin hubungan bilateral yang kuat dan harmonis antar kedua negara. Hal tersebut diperlukan untuk menyikapi berbagai macam tantangan dan potensi konflik yang mungkin timbul di masa depan, khususnya di kawasan Asia Pasifik.
"Salah satu tantangan keamanan yang sama-sama dihadapi Indonesia dan Singapura ialah radikalisme dan terorisme. Salah satu materi latihan ialah bagaimana menghadapi ancaman keamanan akibat dua hal tersebut," ungkapnya.
Tatang mengatakan, selama 30 tahun, Latma Safkar Indopura telah berkembang secara signifikan dalam membangun interoperabilitas kedua Angkatan Darat. Indonesia dan Singapura memiliki tanggung jawab untuk ikut serta dalam memelihara stabilitas keamanan baik di lingkungan regional maupun internasional.
Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Singapura Brigadir Jenderal Siew Kum Wong mengatakan, latihan bersama tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan profesionalisme kedua angkatan darat. "Sudah 30 tahun, kami latihan bersama. Hubungan bilateral Singapura dan Indonesia semakin erat karena hubungan profesional yang baik antar angkatan bersenjata," ujarnya.
Ia berharap profesionalisme dan komitmen bersama dapat tumbuh dalam latihan kali ini. Menurutnya, kesuksesan latihan bersama tersebut dinilai dari dua hal itu.
Latihan Bersama Safkar Indopura diikuti oleh 290 personel TNI AD dan 170 personel dari SAF. Mereka akan berlatih selama 8 hari sejak 12 hingga 19 November 2018.
Kepala Penerangan Daerah Militer V/Brawijaya Kolonel Infantri Singgih Pambudi Arinto mengatakan, materi latihan yang akan dijalani meliputi latihan silang (cross training) dalam materi taktik dan menembak, latihan taktis pasukan infanteri mekanis.
"Dalam latihan ini TNI AD mengerahkan kendaraan tempur Anoa APC (armoured personel carrier/ kendaraan tempur angkut) dan anoa komando. Kendaraan tempur tersebut dilengkapi sistem kendali otomatis dan dilengkapi senapan mesin kaliber 12,7 mm, senapan mesin kaliber 7,2 mm dengan geranat C1540 PGL," ujar dia.
Dalam salah satu sesi latihan, juga akan dipamerkan kendaraan tempur recovery yang merupakan variasi kendaraan tempur anoa yang dilengkapi dengan crane. Kendaraan ini memiliki fungsi untuk menderek dan merawat anoa lain yang mengalami kerusakan.