Pekanbaru Mulai Menarik
Hingga kini bandar udara masih menjadi indikator daya tarik sebuah wilayah. Landas pacu yang panjang membuat jumlah penerbangan meningkat. Ini yang bakal terjadi di Kota Pekanbaru.
PEKANBARU, KOMPAS Pendaratan dan penerbangan pesawat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, semakin aman dan nyaman setelah landas pacu sepanjang 2.600 meter mulai digunakan, Senin (12/11/2018).
Landas pacu bandara di tengah Kota Pekanbaru itu diperpanjang 400 meter dari sebelumnya 2.240 meter.
”Dengan penambahan panjang landas pacu (runway) ini, kami jadi semakin yakin dalam beberapa tahun lagi Riau akan menjadi embarkasi haji sendiri,” kata Pelaksana Tugas Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim saat peresmian penambahan landas pacu di Bandara SSK II Pekanbaru, Senin.
Pada tahun 2019, pihaknya meminta Kementerian Agama menjadikan Pekanbaru sebagai embarkasi antara. Ia juga meminta PT Angkasa Pura II segera menambah lagi panjang landasan sampai 2.800 meter agar dapat didarati pesawat berbadan lebar.
General Manager Bandara SSK II Pekanbaru Jaya Tahoma Sirait mengungkapkan, pengoperasian landas pacu baru lebih bermakna pada fungsi keselamatan penerbangan.
Secara psikologis landasan yang lebih panjang menambah kepercayaan diri pilot, dan penumpang merasa lebih nyaman mendarat di Pekanbaru.
Dengan landas pacu yang baru, diyakini menambah kepercayaan diri pilot untuk mendaratkan pesawat, terutama pada musim hujan. Landas pacu yang lebih panjang juga mengurangi potensi insiden pesawat tergelincir.
Berdasarkan catatan Kompas, beberapa pesawat tergelincir saat mendarat dalam kondisi hujan. Pada 14 dan 15 Februari 2011, dua pesawat Lion Air tergelincir di ujung landasan.
Sejak itu, pesawat Lion Air jenis Boeing 737 900 ER, yang lebih panjang dari pesawat 737 lainnya, kerap mengalihkan pendaratan ke bandara terdekat jika sedang hujan.
Dengan panjang 2.600 meter, landas pacu sudah dapat didarati pesawat sekelas Airbus A330 yang bisa mengangkut 250 penumpang. Namun, persiapan teknis pendukung lain perlu diselesaikan.
Lapisan landas pacu perlu dikuatkan dua kali dengan biaya sekitar Rp 90 miliar. Harus disediakan pula area parkir pesawat dan sarana prasarana lain.
”Saat ini bagian itu belum kami siapkan. Namun, ke depan akan dipersiapkan,” kata Sirait.
Selain itu, masih ada persoalan drainase yang masih terkendala di luar area landas pacu. Ia berjanji akan membicarakan masalah itu dengan pemerintah daerah agar memperbaiki saluran air sampai ke sungai.
Pekerjaan perpanjangan landas pacu Bandara SSK II, lanjut Sirait, sudah dilakukan pada 2015. Penyelesaian lama karena kendala pembebasan lahan warga seluas 50 meter x 360 meter.
Terkait permintaan Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim menjadikan bandara sebagai embarkasi haji, menurut Sirait, kemungkinan belum dapat dilaksanakan dalam waktu dekat karena pertimbangan ekonomi.
”Kecuali pemerintah pusat menyatakan Riau harus dijadikan embarkasi haji, maka PT Angkasa Pura akan segera melakukan persiapan, tanpa perlu kajian ekonomi lagi,” ujar Sirait.
Pada 2017, jumlah penumpang yang masuk dan keluar dari Pekanbaru mencapai 3,8 juta orang. Hingga Desember 2018, jumlah penumpang diperkirakan meningkat menjadi 4,1-4,2 juta penumpang.
Adapun kedatangan penumpang dari luar negeri, terutama dari Malaysia dan Singapura, 250.000 orang.
Dengan luas terminal 25.000 meter persegi, bandara mampu menampung 4 juta penumpang per tahun. Pada tahun 2017, jumlah penumpang mencapai 3,8 juta orang. Setiap hari bandara melayani kedatangan dan keberangkatan 94 pesawat.
Kepala Dinas Pariwisata Riau Fahmizal meyakini geliat pariwisata Riau bakal meningkat seiring dengan nyamannya penerbangan ke Pekanbaru. Maskapai nasional atau asing diharapkan dapat membuka jalur baru langsung ke Pekanbaru. Pihaknya telah menjajaki penerbangan langsung dari Pekanbaru ke Bangkok dan Phuket di Thailand serta Johor di Malaysia.
Adapun jumlah wisatawan yang datang ke Riau pada 2017 sekitar 6,5 juta orang. Jumlah wisatawan mancanegara mencapai 102,645 orang atau 1,57 persen dari total wisatawan Nusantara sebanyak 40.105 orang melalui bandara.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru Marsekal Pertama Ronny Irianto Moningka mengapresiasi langkah PT Angkasa Pura II memperpanjang landas pacu. Perpanjangan itu sangat membantu pesawat TNI AU dalam melakukan persiapan operasi.
”Dengan landasan yang kian panjang, pesawat tempur TNI AU lebih leluasa membuat persiapan operasi dengan meminimalisasi potensi kecelakaan, apalagi pada musim hujan. Kinerja TNI AU untuk menjaga keamanan wilayah udara Indonesia akan semakin bagus,” kata Ronny. (SAH)